Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bulan Syawal, Yuk Jalani Hidup Dibikin Simpel dan Tidak Ribet

6 Juni 2019   23:37 Diperbarui: 6 Juni 2019   23:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menatap optimisme di bulan Syawal(dok:inilah.com)

Usai Ramadhan dengan segala pernak pernik yang menyertainya, tak ada lagi reward pahala ketika melaksanakan kebajikan. Bulan puasa akan selalu dirindukan dan berharap tahun depan diberikan berkah usia untuk dapat kembali mencicipi lezatnya ibadah di bulan suci.

Seusai tenggelamnya mentari di ufuk barat di bulan Ramadhan dan bulan pun berganti menjadi bulan baru bernama Syawal, gema takbir bertalu talu terdengar.Babak baru pun kita rasakan, kemenangan di dapat dan dirayakan dengan simbol memakan ketupat, bulan sesudah Ramadhan inilah sebenarnya bulan titian dan ujian. 

Apakah Ramadhan yang telah dilalui dengan berpayah payah berpuasa di tengah hari, menahan amarah dan seabreg aktifitas dan beribadah dengan kesungguhan dapat teraplikasi di bulan Syawal dan bulan bulan lainnya sehingga bersiap kembali di Ramadhan berikutnya.

Bulan Syawal dimasuki dengan sempurna setelah usai melewati Ramadhan, jalani kehidupan lebih simpel dan anti ribet. Saat Ramadhan pengeluaran lebih besar karena otomatis mesti menyediakan ekstra lauk dan penganan jika berbuka, justru di bulan Syawal kita memonitor keuangan lebih simpel, karena tak lagi " memaksakan" menghadirkan menu wah selayaknya ketika Ramadhan.

Ramadhan semestinya memang dilewati dengan deretan ibadah yang semakin mendekatkan diri kepada ALLAH, dan di bulan Syawal jangan juga kendor untuk terus beribadah, syukur syukur pula malah bisa meningkat, bagaimana kita bersikap pasca puasa yang telah dilakukan. Mampukah mempertahankan ritme beribadah di bulan Ramadhan, inilah Syawal yang harus kita lalui.


Bulan Syawal Saatnya Tetap Pol Polan Berbuat Kebaikan

Memasuki hari pertama bulan Syawal adalah dibolehkannya kita berbuka dari mulai waktu Shubuh hingga Maghrib, bersiap untuk tunaikan sholat Ied secara berjamaah, tua muda, miskin kaya memadati masjid dan merayakan kemenangan.

Saatnya pula mencicipi aneka kue lebaran, dan juga opor ayam beserta ketupat, namun perlu di ingat bahwa bulan Syawal bukan sehari saja di saat Lebaran menyapa, justru sebenarnya ujian datang taktala Syawal hadir menyapa, ibadah pun tetap bisa gaspol lho, yang diberi kemampuan dan kesempatan disunahkan untuk menegakan amalan sunah yakni berpuasa enam hari di bulan Syawal.

 Tak mesti berurutan harinya namun yang afdhal adalah bisa menuntaskan enam hari berurutan di awal bulan.

Selanjutnya adalah kita pun selayaknya tetap meneguhkan hati untuk memakmurkan masjid, bila Ramadhan dipenuhi jamaah untuk sholat bersama sama dan kegiatan lainnya, di bulan Syawal yuk kita pun tetap menjaga ibadah tetap pol polan, meski mungkin tak bisa seperti di bulan suci, namun  berlatih merutinkan amalan seperti di bulan Ramadhan, lama kelamaan menjadi terbiasa, tetap isi shaf shaf sholat jamaah di masjid masjid.


Kelola Keuangan Lebih Simpel dan Nggak Ribet

Semua mahfum bahwa bulan puasa ada pendapatan tambahan yakni Tunjangan Hari Raya, denga THR yang didapat kita pun dapat merencanakan di pos pos mana saja pengeluaran akan kita gunakan, jangan sampai malah THR yang kita dapatkan menjadi boomerang dan tak mempedulikan pengeluaran, harap bijak setelah berlebaran, karena ujian yang sebenarnya adalah mampukah kita meniti bulan syawal dengan pengelolaan keuangan secara baik dan benar.

Bila di kelola secara cerdas dan kita juga telah mengantisipasi pengeluaran jauh jauh hari sebelum berlebaran, Insha ALLAH pasca lebaran, keuangan aman tanpa perlu berhutang, bukankah suasana hati lebih adem dibanding misalnya kita  dijejali beban tagihan kartu kredit dan juga tagihan utang lainnya.

Saatnya cerdas mengelola keuangan di bulan Syawal, apalagi saat ini, setelah lebaran dan menunggu gajian bagi para kaum pekerja waktunya cukup lama, semoga kita semua dimampukan untuk tetap bijak mengelola keuangan.


Menjaga Silahturahmi Keluarga Terdekat Dan Keluarga Terjauh

Bangga menjadi salah satu keluarga besar gang Mawar(dok:pak Azis)
Bangga menjadi salah satu keluarga besar gang Mawar(dok:pak Azis)

Pertemanan maupun persaudaran akan terasa indah jika dibina dengan cinta yang tulus, ingat pepatah lama "satu musuh itu terlalu banyak, seribu teman masih kurang". Sebuah pertanda bahwa kita tetap menjaga persahabatan di banding mencari musuh misalnya.

Di bulan Syawal ketika intensitas silahturahmi terasa kental, mudik menuju kampung halaman sejatinya adalah memperpanjang silahturahmi, hidup di perantauan jauh dari sanak famili,saatnya kembali merajut tali persaudaraan, bertemu ayah dan ibu tercinta, bercengkrama kembali dengan saudara saudara dan teman teman lama.

Kebahagiaan dengan orang orang tercinta di saat mudik merupakan moment terindah yang pantas dikenang.

Begitu juga dengan saudara terdekat kita, yakni para tetangga yang kesehariannya berinteraksi dengan kita, mereka lah saudara dekat kita meski mungkin bukan kerabat, disaat yang genting, tetangga adalah sebaik baiknya penolong karena mereka berada di sekitar kita.

Saat mudik pun, ketika rumah kosong karena di tinggalkan pemiliknya, tetangga dengan sukarela menjaga harta benda kita, terutama bila berada di komplek perumahan, rumah rumah yang kosong karena di tinggal mudik, di incar oleh oknum oknum yang tak bertanggung jawab.

Dan tetangga terdekat pun ikhlas berjaga dan berpatroli agar suasana keamanan kondusif, kita mesti tetap baik kepada para tetangga, saatnya di bulan Syawal ini, untuk tetap bersilahturahmi dengan tetangga terdekat di lingkungan kita.

Semoga di bulan Syawal yang kita lewati ini, bisa menjaga hati untuk tetap jalani silahturahmi dengan kerabat jauh di kampung halaman tercinta, namun tetap pula kita rayakan silahturahmi dengan "saudara" terdekat yakni para tetangga.

Bulan Syawal adalah bulan silahturahmi, bukankah dengan silahturahmi pula usia kita di panjangkan dan berkah pun didapat.Semoga kita diberkahi sebagai insan yang bersyukur di mana pun kita berada, aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun