Lagi dan lagi kegagalan menyergap timnas,dari semua level usia jarang sekali mendapatkan kegembiraan.Yup serasa patah hati gitu deh,bertahun tahun menunggu untuk menyaksikan timnas mereguk kemenangan eh yang ada malahan rasa sesal di dada,nyelekit sakit  dan rasanya harus lapang dada terus dan bersabar.
Laga perempat final AFC U19 yang dihelat semalam memunculkan asa,entah kenapa ada rasa percaya bahwa anak-anak muda ini lebih spartan bermainnya dibanding tim senior. Asa menuju piala dunia U20 seakan menjadi mimpi indah. Meski memang yang dihadapi bukanlah lawan yang kaleng-kaleng, ini Jepang bro dan mereka hadir untuk mempertahankan gelar.
Dan pertandingan pun kita telah kita ketahui bersama,Samurai Biru Muda menghempang Garuda Nusantara dengan skor 2-0, ya timnas U19 gagal menuju babak berikutnya dan juga lenyap pula peluang menuju pentas piala dunia tahun depan.Bukan kekalahan yang disesali.Untuk urusan kalah mah timnas udah sering mengalaminya.
Sudah beberapa tahun terakhir ini saya sejujurnya nggak mendukung timnas sepenuh hati,main hati saat mendukung timnas selalu berbuntut kekecewaan dan kesedihan.Sudah lama sekali tim besutan PSSI nggak pernah ada di podium tengah sebagai pertanda juara.
Terakhir timnas senior juara adalah saat di ajang Sea Games 1992, udah lama banget bro.Paling pol ya juara dua AFF Cup atau runner up ajang Sea Games, gitu melulu ampe bosan melihat pemain kita dikalungi medali perak.
PSSI yang menjadi badan otoritas sepak bola tanah air sepertinya masih belum menemukan pakem yang pas agar bal balan tanah air bisa bersuara lebih nyaring dan berprestasi lebih tinggi.Kursi ketua PSSI sering diperebutkan secara politis dan melupakan pembibitan pemain muda.Apa ini perasaan saya saja,apakah PSSI melupakan cetak biru dan kerangka membangun timnas yang solid.
Atau fokus deh ketum PSSI ngurus bola tanpa kudu rangkap jabatan sebagai kepala daerah misalnya.Jangan lagi kisruh di level pengurus, dan fokus untuk kemajuan prestasi timnas.Jutaan pecandu sepak bola terus berharap agar timnas disegani lawan lawan di kawasan Asia Tenggara deh.Nanti baru menatap Asia dan dunia.
Kegagalan timnas U16 dan U19 seharusnya menjadi evaluasi bagi PSSI agar kita bisa melihat timnas berprestasi.Dulu sih ngedukung timnas sepenuh hati,garuda di dadaku deh hehe tapi sekarang cukup sedikit saja ngedukungngya, entah kenapa akhir akhir ini saya merasa di PHP in terus ji9ka  nonton timnas bermain di semua level usia.
Sakitnya tuh disini(nunjuk dada) jika gawang timnas kebobolan apalagi wasitnya sudah meniup peluit panjang dan papan skor menunjukan timnas mengalami kemenangan yang tertunda....Sakit banget tau!