Mohon tunggu...
Her Wanto
Her Wanto Mohon Tunggu... Administrasi - Abstrak

Eska Unggul Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Kepala Pemerintahan Harus Melek Aplikasi Virtual Meeting

6 Oktober 2020   11:05 Diperbarui: 6 Oktober 2020   11:20 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Tampilan Layar depan HP

Pandemi Covid-19 masih berlangsung sampai sekarang, sejak pertama kali ditemukan di Wuhan China 2019. Semua dipaksa ikut mengimbangi Covid-19, virus yang sangat kecil tapi tingkat penyebaran cukup tinggi. Virus yang melemahkan imun tubuh dan sudah memakan banyak korban meninggal dunia.

Penduduk bumi dibikin heboh, bingung, cemas dan ketakutan. Sejak WHO menetapkan sebagai Pandemi di seluruh dunia, maka kebijakan pemerintah dari tingkat atas sampai bawah harus mengikuti protokol kesehatan. Semua sektor kena imbas luar biasa, ekonomi, sosial, budaya, politik, pendidikan, dan kesehatan otomatis yang paling terdampak.

Kebijakan demi kebijakan mulai diterapkan dari mulai pembatasan sosial (social distancing), pembatasan fisisk (phsyical distancing), Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lain sebagainya. Dan banyak juga istilah yang harus dipahami oleh khalayak ramai seperti Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG), suspek, positif, orang dengan resiko dan sebagainya.

Dampak

Banyak sekali dampak dari sebuah kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tapi yang kali ini ingin diulas penulis adalah dampak dari sebuah kebijakan tidak boleh adanya kerumunan masa yang dalam jumlah besar. Berapa orang yang harus menghadiri acara atau pertemuan di dalam ruangan dan berapa ketentuan pertemuan di luar ruangan.

Semua pertemuan harus menerapkan protokol kesehatan seperti wajib pakai masker, wajib cuci tangan, tidak boleh berdekatan, tidak diperkenankan bersalaman, maksimal pertemuan tatap muka 2 setengah jam, jumlahnya kalau dalam ruangan tidak boleh lebih dari 20 orang, tergantung luasnya bangunan.

Dan yang paling membuat bingung lagi adalah orang dari luar daerah tidak boleh masuk. Ini membuat semua orang berpikir keras, para pakar IT dunia berlomba mencari solusi, bagaimana mengantisipasi hal tersebut. Bagaimana agar kegiatan tetap berjalan dan keselamatan para peserta terjaga atau terlindungi. 

Solusi

Untuk tetap menjaga keselamatan dan agar pemerintah, organisasi atau sejenisnya bisa tetap berjalan, maka diciptakanlah aplikasi virtual meeting atau lebih dikenal daring (dalam jaringan). Untuk menjawab kebutuhan seperti pelatihan, rapat, pertemuan, seminar, workshop, desiminasi dan lainnya.

Sekarang sudah banyak sekali aplikasi pertemuan daring secara online dari yang mulai gratis, berbayar, fitur sederhana sampai pada fitur pesanan pun ada. Dulu hanya bisa memperlihatkan orangnya saja, sekarang sudah bisa menampilkan paparan atau dikenal screen share. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun