Mohon tunggu...
Her Wanto
Her Wanto Mohon Tunggu... Administrasi - Abstrak

Eska Unggul Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tangisan Anakku Pecah, Iringi Gema Takbir, Saat Bundanya Bertugas

24 Mei 2020   11:07 Diperbarui: 24 Mei 2020   10:59 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Karyawan Puskesmas Banjarharjo

Tangisan anakku pecah saat Lantunan Kalimah Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laillahaillahu Allahu Akbar Wa lillahi Hilham. Dikumandangkan dipagi hari saat menjelang sholat Ied, pemandangan seperti itu pasti dialami oleh keluarga yang ada anggota keluarganya bekerja sebagai tenaga medis. 

Kalau ditahun sebelumnya, tidak begitu terasa karena ada kehadiran sanak keluarga dan tetangga. Tapi di tahun ini jelas sangat berbeda, sebagian besar keluarga tidak pulang ke kampung halaman. 

Mengingat ada larangan mudik, maka sebagian keluarga memutuskan untuk mengikuti anjuran pemerintah. Dengan tidak mudik, berarti ikut membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tapi tugas sebagai abdi masyarakat dan negara harus tetap dijalankan dengan segala resikonya.

Tapi pandemi ini memaksa kami, melakukan hal yang berbeda dari lebaran sebelumnya. Sholat Ied dilaksanakan di rumah bagi yang anggota keluarganya lebih dari 4 orang mungkin bisa dilaksanakan berjamaah, tapi yang kurang dari itu maka dikerjakan secara munfarid atau sendirian. 

Tangisan anak kecil yang mencari sang Bunda , apalagi disaat lebaran tentu sangat membuat sedih. Apalagi bunyi petasan atau kembang api yang membuat ketakutan semakin menambah rasa sedihnya. Pandemi ini benar-benar sangat membutuhkan kesabaran yang luarbiasa. Saatnya semua orang berintrospeksi terhadap diri sendiri.

Tapi ada pemandangan yang sedikit membuat hati kami bersedih sekaligus jengkel, bila melihat masih ada sebagian oknum masyarakat yang mengabaikan anjuran pemerintah, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Mereka dengan asyiknya bergerombol tanpa masker dan tak berjarak serta yang tak kalah bikin miris saat pandemi malah menghamburkan uang membakar kembang api. 

Maka pesan kami, tolong kepada sebagian masyarakat yang belum mengindahkan anjuran pemerintah agar segera sadar. Mari segera terapkan protokol penanganan Covid-19 dalam semua aktivitas. Kami juga ingin seperti kalian semua. Sabar ya Nak, kita do'akan yang terbaik buat Bunda. 

Mari tetap di rumah saja, pakai masker kalau keluar rumah, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak aman saat berbicara dengan orang lain, hindari kerumunan banyak orang dan tetap tenang serta selalu waspada.

KBC-04

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun