Mohon tunggu...
Topan Dewa Gugat
Topan Dewa Gugat Mohon Tunggu... filmmaker magang -

Baru belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencari Pemeran Utama

7 Maret 2016   21:19 Diperbarui: 7 Maret 2016   21:33 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara kerumunan dimana-mana, para pedagang menyuarakan diskon besar-besaran. Para wanita bergerombolan menyerbu ke setiap toko yang berada di mall pada waktu itu, sementara bapak-bapak menggendong bayi-bayi mereka seperti baby siter saja. Entah mengapa aku berdiri disana memikirkan untuk mencari pemeran utama. Mataku berjalan seperti sebuah kamera yang dimana mencari subjek-subjek yang tertarik untuk kurekam dan kusimpan di memoriku. 

Ibuku mengajakku untuk mengantarnya berbelanja baju hari raya untuk adik kecilku yang berumur 5 tahun. sebenarnya hal ini membuatku bosan, Aku tipikal orang yang tak suka dengan mall, aku tak suka dengan keramaian, sebenarnya bukan ini yang mau kubicarakan. Ah! ini dia!  aku bertemu dengan pemeran utama. 

Dia sesosok pria, ia memakai sebuah kalung bola-bola besi yang besar. memakai baju kaos yang besar, memakai celana gantung dan sepatu nike bak seperti penyanyi hiphop. kuperkirakan umurnya lebih dari 60 tahun, Pria itu berjalan sangat pelan seperti adegan-adegan film (slow motion). Kuperhatikan setiap gerak-geriknya, dia berjalan seperti sebuah irama hiphop, entah apa lagu yang didengar dalam memorinya. 

Pada suatu ketika pria tua itu memilih-milih baju yang akan dia beli, kulihat dia sangat detail melihat baju-baju tersebut. Setelah 15 menit ia tak menemukan satu baju pun, ia tampak sedikit kesal dan mengertu sendiri sehingga menarik perhatian orang sekitarnya, ya mungkin alam bawah sadar sedang mengendalikan dirinya karena mungkin ia sedang berpuasa. Lalu tibalah seorang pelayan toko menghampirinya “cari apa pak?” lalu pria tua itu menjawab “aku sedang mencari pakaian untuk cucuku”

“Pakaian seperti apa pak?”

“Aku mencari baju badut

lalu pelayan toko itu terheran 

“Baju badut? maaf pak kami tidak menyediakan baju seperti itu”

“Lah kan ini toko baju, seharusnya menyediakan seluruh macam baju”

“Kami hanya menjual baju yang laku dipasaran pak”

“Pokok nya saya gamau tau saya ingin baju badut”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun