Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timnas U-16 Butuh Asupan Pedagogi yang Benar!

1 Agustus 2022   07:54 Diperbarui: 3 Agustus 2022   08:01 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih timnas U16 Indonesia, Bima Sakti, dan pemainnya, Arkhan Kaka Putra Purwanto (kanan), saat jumpa pers usai laga Indonesia vs Filipina pada Piala AFF U16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Minggu (31/7/2022) malam WIB.| KOMPAS.com/Mochamad Sadheli

Sudah disimpulkan oleh STy atau asistennya NA, kelemahan tiga Timnas Indonesia (U-19, U-23, Senior) sama. Mengapa, Timnas U-16 mengulang kesalahan yang sama?

(Supartono JW.01082022)

Meneladani Indra dan Fakhri

Pendekatan individu hingga mengenal dekat keluarga pemain, adalah satu di antara upaya yang dilakukan oleh Indra Sjafri tatkala membesut Evan Dimas dkk, selain cara blusukan hingga mendapatkan pemain-pemain Timnas bertalenta dan memiliki Teknik, Intelegensi, Personality, dan Speed (TIPS) mumpuni. 

Hal itu, menjadi melegenda di sepak bola nasional, karena saat itu, wadah untuk mendapatkan calon pemain Timnas masih tak semudah sekarang.

Fakhri Husaini pun melakukan model yang sama, hingga para penggawa Timnas yang diasuhnya boleh dibilang sukses. Itulah yang seharusnya diteladani oleh Bima Sakti. Sebab, Shin Tae-yong (STy) sebagai pelatih asing, tidak melakukan hal itu.

Dalam laga perdana Piala AFF U-16 saat Timnas Indonesia U-16 yang diampunya hanya mampu unggul 2-0 atas Timnas Filipina U-16, bahkan 1 gol hasil dari buah bunuh diri pemain lawan. 

Artinya, menghadapi Filipina U-16 yang kelasnya masih di bawah Timnas Garuda, anak asuh Bima hanya mampu melesakkan 1 gol. Padahal pesaingnya dalam satu grup, Vietnam U-16 mampu menggelontorkan 5 gol ke gawang Singapura U-16.

Belajar pedagogi

Bila Bima Sakti mempunyai kompetensi pedagogi (kognitif, afektif, psikomotor) yang menyerupai Indra Sjafri atau Fakhri Husaini, penyakit kronis yang selalu ada dalam Timnas Indonesia selama ini, tentu bisa dikikis. Tidak ada pemain yang merasa hebat dan selalu nampak sok unjuk gigi, bermain dengan cara individualis dan egois.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun