Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa yang Suka Egois? Saya?

18 Juli 2022   21:57 Diperbarui: 18 Juli 2022   22:28 2680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Berhadapan dengan orang egois, sesabar, sekuat apa pun bantuan, dan upaya untuk menjaga harga dirinya, agar tetap dihargai, dapat dimengerti, sampai rela berkorban,  tak akan mempan bila pikiran-hati sudah bercabang dan berduri, ujungnya malah membuka aib sendiri, berbalik menyakiti. 

(Supartono JW.18072022)

Di dunia ini, atau di negeri ini, bila "mereka" tidak egois, tentu tidak ada orang/rakyat yang menderita. 

Egois. Tentu pernah hinggap dalam diri setiap manusia. Hanya, kadarnya berbeda. Ada juga yang mampu mengendalikannya, sehingga tak nampak egoisnya. Yang pasti, sifat dan sikap egois tentu akan selalu hinggap di pikiran dan hati manusia.

Orang-orang yang cerdas dan terdidik, biasanya akan mampu mengendalikannya. Namun, orang yang licik, akan menjadikan sifat dan sikap egois senjata untuk dirinya, demi menang atas semua yang dianggap merendahkannya, menyalahkannya, melawan, memojokkan, membully, menentangnya dan sejenisnya 

Dalam KBBI, egois adalah orang yang selalu mementingkan diri sendiri dan penganut teori egoisme.

Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk orang yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. 

Dari berbagai literasi dan ilmu psikologi, banyak teori, latar belakang, tujuan, sasaran, alasan, mengapa orang jadi egois. Dan banyak pula nasihat dan arahan bagaimana agar seseorang tidak egois, sembuh dari egoisme.

Tetapi, dalam kenyataannya, banyak orang lain menganggap orang lain egois, tanpa sadar apa yang dilakukannya juga tindakan egois.

Sering kali orang yang mampu mengendalikan emosi karena cerdas otak dan kepribadian, maka ketika tahu dan sadar berhadapan dengan orang-orang yang egois, baik itu orang lain, teman, sahabat, keluarga, anak, suami, istri, dll, maka sikapnya akan sabar dan berupaya untuk meredam serta menjaga agar suasana tidak semakin keruh.

Sebab, biasanya, orang-orang yang egois akan selalu merasa menang, merasa benar, yang salah adalah orang lain. Karenanya, biasanya, orang egois itu tak cerdas otak dan kepribadian, hingga sering kali, karena sifat dan sikap egoisnya, perbuatan yang mempermalukan diri sendiri, membuka aib sendiri, aib teman, sahabat, keluarga, anak, suami, istri pun diobral murah dalam saat diingatkan, dikasih tahu, dinasihati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun