Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Tak Membalas Chat?

15 Desember 2021   08:39 Diperbarui: 15 Desember 2021   08:52 2730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Melalui artikel ini, karena banyak sekali pihak yang bercerita dan berkeluh kesah sering mengalami kejadian chat tak dibalas dan diabaikan, padahal chatnya jelas-jelas menyangkut persoalan pekerjaan, kegiatan, kerjasama baik amatir maupun profesional, dan sejenisnya, saya pun juga mengalami hal serupa, termasuk chat tak centang biru yang menggelikan, maka artikel ini saya angkat.

Apa susahnya menjawab chat yang tidak main-main dan butuh jawaban atau respon? Setiap chat tentu ada kata salam pembukanya! Bila keputusan tak menjwab atau tak merespon itu, adalah menjadi pilihan jawaban karena menolak atau tak menerima dll, karena yang menyampaikan chat dianggap tak sopan, tak tepat waktu, tak tahu waktu, dan tak tahu-tak tahu yang lainnya, tetapi adab komunikasi yang benar, sebagai manusia berpendidikan, tahu etika dan sopan santun berkomunikasi, minimal jawab salamnya, doanya!

Bila orang yang melakukan chat orang berpendidikan, maka jawaban salam saja tanpa diikuti jawaban chat,  sudah cukup memberikan tanda, apa maknanya saat chatnya tak dijawab. Tetapi salamnya dijawab. Doanya dijawab, dong!

Mengapa tak menjawab chat?

Mengapa ada orang yang dengan mudah mengabaikan chat seseorang? Padahal isi chatnya membutuhkan jawaban, respon yang baik, respon yang cepat, tanggapan dll. Apa susahnya menjawab chat yang jelas-jelas diketahui siapa pengirim chatnya, terdaftar dalam kotak penyimpanan nomor handpone  (hp) atau whatsapp (wa) nya. Isi chatnya juga sudah diketahui latar belakang, tujuan, sasaran, pembahasan, dll.

Terlebih, chat juga didahului dengan ucapan salam atau salam pembuka, doa, yang  hukumnya juga kita tahu bila tak menjawab. Atau sebagai manusia Indonesia, kita tahu adat istiadat dan kesantunan serta etika berkomunikasi.

Apa yang saya bicarakan adalah tentang chat yang tak direspon atau tak dijawab bukan karena menyoal cinta, hutang, dll yang secara umum sudah kita ketahui, pihak yang dichat biasanya mengindar dan mengabaikan.

Tapi, ini chat tentang pekerjaan, hubungan profesional, kerjasama, hubungan kekeluargaan, hubungan grup atau kelompok. Di mana coba, logikanya chat diabaikan?

Orang yang dichat itu tahu dan paham persoalan dalam isi chat. Ada kata ucapan salam atau salam pembukanya. Tetapi chat hanya dibaca, meski tak centang biru, tapi tak direpon, tak dijawab, diabaikan dalam hitungan jam, hari, minggu, bulan dst.

Apapun alasannya, kasus chat tak dijawab dalam kategori itu, tentu ada alasan dan latar belakangnya dari pihak yang tak menjawab chat.

Bila Anda adalah termasuk orang yang suka mengabaikan dan tidak menjawab chat, bahkan menjawab salam pembuka dan doanya saja tidak, maka sejatinya Anda sedang membunuh karakter budi pekerti Anda sendiri di hadapan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun