Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Empati, Bahasa Cinta Kasih Sesama

24 September 2021   19:56 Diperbarui: 24 September 2021   22:23 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tahun 2018, belum ada virus corona. Pun Covid-19 belum berpandemi ke seluruh dunia dan ke Indonesia. Namun, dalam sebuah kesempatan, ada proyek pekerjaan yang sedang saya tangani, tema besarnya ternyata tentang masalah empati yang terus tergerus pada manusia-manusia khususnya di bumi pertiwi. 

Sebagai bagian dari langkah pekerjaan itu, saya tulis lirik dan lagu dengan judul Empati. Untuk keperluan dokumentasi pribadi, lagu Empati pun saya rekam sederhana dan saya simpan di Chanel YouTube saya: Supartono JW.

Lirik lagu Empati saya tulis berdasarkan rekaman deskripsi fakta tentang kondisi empati orang-orang, terutama orang-orang yang seharusnya berada di garda terdepan mengentaskan penderitaan rakyat Indonesia selama ini. Liriknya:

Empati
By Supartono JW

Ada yang lebih suka
Memerhatikan diri sendiri
Banyak pula yang sibuk
Mengurusi kepentingan sendiri

Laku langkahnya juga untuk sendiri
Segala cara untuk untung sendiri
Muslihatnya hanya mementingkan diri
Semuanya demi untuk diri sendiri

Reff.

Ayo buka mata hatimu
Bahwa hidupmu tak bisa sendiri
Ayo berbagi kasihlah
Peduli sesama jaga perasaan  orang lain

Jadi pribadi yang berempati
karena hidup tak bisa sendiri

Mengingatkan diri sendiri

Melalui lagu itu, sederhana saja bahwa sejatinya saya sedang mengingatkan diri saya sendiri bahwa saya harus membuka mata hati karena hidup tidak bisa sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun