Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Diri Sendiri

13 September 2021   20:02 Diperbarui: 13 September 2021   20:33 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikutnya, saya, kita, teruslah belajar mengenali diri sendiri. Pelajari apa kekurangan dan kelemahannya. Pelajari apa kelebihan dan kehebatannya tanpa rekayasa dan pura-pura. 

Tanyakan pada.l diri sendiri, apa yang paling cari dalam hidup ini. Apakah hanya kesenangan? Hanya uang dan harta benda? Tahta, jabatan, dan kekuasaan? Hidup seperti apa yang diinginkan, dll? 

Dengan pertanyaan tersebut, maka ukurlah kemampuan diri, manakah yang mampu kita rengkuh dengan fakta dan kenyataan sesuai kelemahan dan kelebihan saya, kita.

Selanjutnya, pahami betul kekuatan yang saya, kita miliki, bukan rekayasa. Hanya saya, kita yang tahu kekuatan dan kelebihan alami yang sebenarnya. 

Karenanya, saya, kita bisa menjadikan kekuatan atau kelebihan itu sebagai modal nyata, untuk hidup yang tidak perlu berpura-pura, hidup menjadi diri sendiri.

Seperti apa menjadi diri sendiri

Orang yang sudah hidup dengan menjadi diri sendiri, sejatinya mudah diidentifikasi.   Orang yang sudah berusaha hidup menjadi diri sendiri, beberapa tanda atau cirinya adalah tidak mudah terpengaruh. 

Tak akan mudah terpengaruh oleh arus yang akan membawa perubahan negatif, karena sudah mengenali diri sendiri sepenuhnya.Tahu siapa dirinya, prinsip hidupnya, nilai-nilai yang dipegangnya sehingga menjadi pondasi kuat hingga tak mudah terpengaruh orang lain atau lingkungan sekitar.

Tanda berikutnya adalah mampu menghadapi masalah dengan tenang. Orang yang hidup dengan menjadi dirinya sendiri,  tidak akan silau dengan berbagai hal, sehingga saat ada masalah datang, mampu mengendalikan emosi dan menyelesaikannya sendiri. Meski masalahnya menyedihkan, mengecewakan, dan cenderung membikin emosi dan marah. 

Namun mampu dikendalikan dengan jalan yang bijak, bukan jalan pintas yang justru menambah masalah dan menambah terpuruk. Tetapi pemikirannya matang karena berpondasi cerdas intelektual (otak) dan cerdas personaliti (mental dan emosi).

Orang yang sudah menjadi diri sendiri juga tentu akan nampak nyata dalam menghargai perbedaan. Dasarnya karena  mempunyai prinsip sendiri dan paham bahwa orang lain juga memiliki pandangan mereka sendiri, prinsip sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun