Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Turunkan Komposisi Terbaik, Garuda Bisa Repotkan UEA

10 Juni 2021   23:05 Diperbarui: 11 Juni 2021   00:14 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Versus UEA di laga pamungkas, bagi pasukan STy tetap tidak mudah, terlebih dengan statistik pasukan Bert van Marwijk (BvM) dalam dua laga sebelumnya sudah menggunduli Malaysia 4-0 dan menggilas Thailand 3-1.Namun, melihat semangat juang dan mental anak-anak Garuda yang kini telah bangkit, maka UEA tak akan mendapatkan kemenangan mudah dari pasukan Garuda.

Saat Evan cs ditekuk Vietnam 4-0, kesalahan dibuat oleh STy sendiri karena tak menurunkan komposisi 3 pemain terbaik dari awal laga. Dan, paling fatal adalah menurunkan gelandang bertahan yang tak mampu bertahan dan tak mampu membantu menyerang. Kontrol dan passing saja salah.

Bila STy menurunkan komposisi pemain terbaik, UEA bisa ditahan imbang dan bukan mustahil Evan cs bikin kejutan, bisa mencuri gol.

Yang pasti, UEA akan lebih berat dari Thailand dan Vietnam, tapi siapa tahu Indonesia bisa seperti Mongolia. Jadi lumbung gol Jepang 14-0, tapi di laga berikutnya mampu menang 1-0 atas Kirgizstan di Grup F.

Jangan salah komposisi

Dari berbagai berita di media baik nasional maupun manca negara, BvM sangat konsen dan serius menyiapkan pasukannya Pasalnya, untuk lolos langsung ke babak selanjutnya, menyapu bersih 4 laga menjadi syarat mutlak. Terlebih, setelah partai meladeni Garuda, UEA harus berhadapan dengan Vietnam di laga pamungkas. Karenanya, poin penuh wajib direngkuh oleh pasukan BvM demi mengamankan jalan lolos ke babak ketiga.

Di sisi lain, bagi timnas Garuda, kalah atau menang memang tak ada pengaruh, sebab, Evan Dimas cs akan tetap menjadi juru kunci Grup. Tetapi, kehadiran STy dari bangsa pemenang dan pengalamannya membalikkan ramalan dengan menjungkalkan Jerman di Piala Dunia Rusia 2018 bersama pasukan Korea Selatan, tentu akan menjadi perhitungan tersendiri bagi BvM dan pasukannya.

Terlebih, mental pasukan Garuda sedang naik dan telah melupakan kekalahan telak yang tak diduga dari Vietnam. Lebih dari itu, gengsi dan harga diri pun menjadi pertaruhan bagi STy pribadi dan pasukan Indonesia.

Untuk itu, saya berharap, STy tidak lagi salah memasang dan menurunkan komposisi pemain. Laga ini bukan coba-coba dan bukan pula uji coba. Jadi, turunkanlah komposisi pemain terbaik, yang dengan skill passing dan control bola mumpuni dan mampu menyerang balik dengan cerdas, bukan asal tendang bola ke daerah lawan.

Bila masih banyak pemain yang belum diberikan kesempatan turun gelanggang, tidak masalah, terpenting mereka sudah tergabung dengan pasukan Garuda.

Siapa tahu, Indonesia mengikuti jejak Korea singkirkan Jerman. Seberuntung Mongolia taklukan Kirgizstan. Sebelumnya, Mongolia menjadi bulan-bulanan Jepang karena kalah telak 0-14. Kekalahan telak itu membuat mereka semakin terpuruk di dasar klasemen Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2022 seperti Indonesia. Tapi siapa menduga, Mongolia bangkit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun