Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Antara Miras, Cuan, dan Kepentingan

3 Maret 2021   12:26 Diperbarui: 3 Maret 2021   12:46 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan sampai karena semua kepentingan terkait dan selalu dihubungkan dengan cuan untuk pihak yang diuntungkan, namun rakyat yang terus ketiban masalah. Polemik terus dicipta karena tidak matang dalam memainkan skenario dan sandiwara hingga mudah terbaca.

Akibatnya, dengan berbagai kondisi kisruh yang justru terus dicipta oleh para pemimpin, rakyat kini sangat fasih menyebut kata cuan.

Lagi-lagi demi cuan, untuk kepentingan kelompok dan golongannya, untuk kepentingan taipan atau cukong, rakyat terus jadi korban. Sehingga kata cuan rasanya menjadi konotasi yang negatif.

Cuan yang artinya untung, adalah salah satu kata yang belum ada pedanannya dalam bahasa Indonesia tetapi sudah digunakan secara luas di Indonesia, khususnya dan terutama sejak kekuasaan RI dipegang oleh rezim sekarang.

Mirisnya, meski belum menjadi kata baku di Indonesia dan belum masuk KBBI, banyak media nasional yang headline beritanya menggunakan kata cuan. Sehingga cuan yang sangat dekat dengan kata taipan dan cukong, bukannya menjadi kata yang diterima dengan baik di tengah masyarakat, malah jadi bahan canda dan dapat menimbulkan tindakan yang mengusik SARA hingga beberapa kolom komentar di media massa sampai menyebut dan mengusulkan lahirnya partai pribumi.

Inilah yang menjadi sebab hingga meninggalkan kesan ambiguitas dan bias makna di masyarakat, terlebih masih banyak masyarakat yang terbelakang dalam pendidikan. Sebab, ketika menyebut kata cuan, akan terngiang kata taipan dan cukong yang arahnya langsung ke etnis China.

Pasalnya, dari beberap literasi, asal kata cuan ini berasal dari bahasa Mandarin yang banyak digunakan oleh orang-orang China.

Mandarin sendiri merupakan istilah yang merujuk pada bahasa utama China, yang dipakai di sekitar Beijing dan merupakan bahasa standar yang berlaku di sana.

Kadang juga, cuan sering dipakai secara bersamaan dengan kata cengli dan cincai. Karena sering digunakan secara bersamaan, maka 3 kata ini sering disingkat 3C (Cuan, Cengli dan Cincai). Cengli berarti adil sementara cincai berarti heboh. Dalam kondisi tertentu, cincai bisa berarti jangan merepotkan atau bikin repot.

Cuan berasal dari bahasa Hokkien,  atau chuan yang berarti perahu, kapal atau sampan. Bahasa Hokkien sendiri adalah salah satu cabang bahasa Min Selatan yang tergabung dalam bahasa Han. 

Bahasa Hokkien banyak digunakan di beberapa tempat di Cina seperti Fujian, Taiwan dan Guangdong termasuk beberapa wilayah di Asia tenggara yang penduduknya berasal dari etnis Cina dari wilayah-wilayah yang menggunakan bahasa Hokkien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun