Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menakar Kualitas dan Mutu Pengurus PSSI

26 Januari 2021   00:07 Diperbarui: 26 Januari 2021   00:14 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila pemimpin PSSI bermutu, maka membangun kualitas mutu bisa dimulai dari kelembagaan, keorganisasian. Mutu harus dilakukan secara tersistematik dan terstruktur agar menjadi pembiasaan yang dapat membentuk karakter pengurus di dalamnya.

Bila pembangunan mutu dilakukan secara tersistem, terorganisir dengan terprogram, maka bisa dipastikan perlahan tapi pasti akan berdampak secara signifikan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia pengurus PSSI itu sendiri.

Apakah selama ini di organisasi PSSI mengenal ISO (International Organization for Standardization)?

ISO merupakan komponen yang diperlukan untuk membangun kualitas organisasi menjadi lebih baik. ISO adalah bagian dari perbaikan dan peningkatan kualitas melalui manajemen mutu dalam rangka menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Apakah selama ini PSSI sudah melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan kualitas mutu internal pengurus PSSI?  Ingat, masyarakat, publik sepak bola nasional kini sudah semakin cerdas dan melek informasi.

Publik sudah dapat menilai kualitas organisasi PSSI yang masih jauh dari standar mutu, karena sejak berdiri hingga sekarang PSSI hanyalah milik para voter, bukan milik publik sepak bola nasional, meski sepak bola nasional dapat hidup karena suporter Indonesia.

Para voter terus berjualan transaksional dan hanya mengejar keuntungan pribadi serta mendorong PSSI dikuasai oleh pihak yang menjadikan PSSI kendaraan politik.

Sehingga, yang ada di PSSI adalah kepentingan dan kepentingan. Kualitas mutu tak penting, keorganisasian dan kepemimpinan tak penting, program-program pun sepertinya hanya dijamah yang menghasilkan uang saja.

Sampai kapan PSSI akan membiarkan kualitas dan mutu oraganisasi terus tak standar? Secara makro dan mikro pun kini publik dapat membaca kualitas dan mutu pengurus PSSI.

Ubah voter, maka PSSI bermutu

Sayang publik hanya bisa bersuara, menggumam, berteriak, dan mengelus dada atas semua kondisi ini, sebab sesuai statuta, PSSI hanya milik voter yang jadi raja, tapi ada di dalam Negara Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun