Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Musibah, Bencana di Tengah Pertanyaan Keadilan dan Hukum yang Memihak

18 Januari 2021   21:44 Diperbarui: 18 Januari 2021   21:53 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di berbagai ruang dan tempat di negeri ini, masyarakat terlihat pasrah. Bersuara atau kritis demi keadilan, hukum dan lainnya, takut dilaporkan dan ditangkap. Kritis dimedia sosial juga mudah diciduk.

Lantas, sejatinya di tengah masyarakat masih menderita fisik dan batin, jauh dari persamaan keadilan dan hukum, siapa yang seharusnya mengayomi dan menjadi pemicu jiwa dan mental rakyat bangkit, lalu memiliki rasa optimis, merasakan keadilan dan hukum yang sama?

Sungguh, jiwa dan mental masyarakat yang terpuruk akibat berbagai krisis, butuh semangat dan dukungan dari pemimpin dan penguasa yang dipilih karena suara rakyat.

Bukan malah semakin disemai berbagai ancaman yang lebih mengkambing-hitamkan demi berbagai kepentingan.

Menungggu tahun 2024 masih lama. Apakah dalam setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun hingga masa pergantian pemimpin suasana dan kondisi Indonesia akan terus begini?

Selalu dihiasi kisruh, perseteruan, saling melapor, ditangkapi, diproses, diancam, dihukum, dan lain sebagainya. Sementara tetap ada pihak yang terus nyinyir, cari masalah, cari muka, bikin kesalahan, melanggar peraturan, korupsi, KKN dan lain sebagainya, masih tetap saja bebas.

Tahun 2021  baru menapaki minggu ketiga, harapan masyarakat agar tahun baru berubah dengan suasana dan kehidupan bernegara dan berbangsa yang baru, ternyata masih jauh panggang dari api.

Semua itu karena persoalan keadilan, hukum, peraturan, dan kebijakan yang ada tidak sama berlakunya untuk rakyat. Masih nampak jelas jurang pembedanya. Dan, masyarakat pun kini sangat hafal bila ada suatu kasus, bisa menebak kasus akan berujung ke mana, tergantung siapa yang dilaporkan dan diperkarakan.

Hukum tajam ke bawah tumpul ke atas masih kental. Masyarakat pun berpikir sia-sia melakukan upaya menuntut keadilan, sebab malah bisa berbalik dituduh melawan.

Masih lama menunggu 2024, namun skenario dan naskahnya sepertinya akan seperti itu-itu saja. Mudah mencerna dan membacanya.

Pada akhirnya, sering saya membaca dan mendengar, semoga tahun 2024 Indonesia tidak begini. Semoga musibah dan bencana segera terhenti, keadilan dan hukum juga jadi milik rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun