Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kompetisi Baru Sepak Bola Akar Rumput, "Jakarta League U-13 dan U-15" Siap Diluncurkan

23 September 2020   17:02 Diperbarui: 23 September 2020   17:06 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara untuk U-13, peserta juga akan terdiri dari 18 SSB/ASB yang dipilih dari Kompetisi IJSL U-12 musim 2020.

Untuk tujuan dan sasaran kompetisi, khusus Jakarta League U-15, ini akan menjadi lahan khusus bagi Klub Liga 1 PSSI dalam rangka mencari calon pemain untuk kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16.

Namun, setiap Klub Liga 1, tentu akan ada regulasi dalam perekrutan pemain hasil kompetisi Jakarta League baik dengan SSB/ASB asal pemain atau pihak Jakarta League.

Jakarta League juga akan semakin bergizi, sebab nantinya akan hadir pemandu bakat Supriyono Prima yang tentu saja menjadi tandem kolaborasi saya dalam mengawal jalannya kompetisi Jakarta League ini.

PSSI abai kepada sepak bola akar rumput

Hadirnya Jakarta League, tentu saja menjadi angin segar bagi pembinaan dan kompetisi sepak bola akar rumput di Indonesia yang berkualitas. 

Masih kurangnya PSSI mengurus sektor sepak bola akar rumput ini, pasalnya keberadaan SSB dan ASB yang menjamur pun hingga kini tak terafiliasi dengan benar dan benar-benar tak jelas fungsi dan kedudukan SSB/ASB bagi PSSI. Padahal sepak bola akar rumput adalah pondasi dari awal pembentukan pemain berkarakter untuk timnas.

Namun, hingga kini PSSI baru mengurus sepak bola akar rumput ini ala kadarnya, namun saat timnas membutuhkan pemain, SSB/ASB yang berjibaku membina pemain, lalu mengikutkan pemain dalam kompetisi-kompetisi swasta, namun begitu Klub Liga 1 membutuhkan pemain binaan SSB/ASB dan kompetisi swasta, Klub Liga 1 hanya potong kompas, bahkan meminta SSB/ASB mengeluarkan surat keluar untuk pemain yang direkrutnya secara.gratisan.

Lebih miris, begitu timnas memanggil pemain, pemain yang dibina susah payah oleh SSB/ASB sangat mudah berganti embel-embel milik Klub Liga 1, karena PSSI memanggil pemain melalui Klub Liga 1. Enaknya Klub Liga 1, selalu dapat durian runtuh dan dapat nama. Tak menanam, tapi memetik.

Faktanya lihat, deretan nama pemain yang dipanggil Bima Sakti untuk Timnas U-16, dalam daftar nama dan asal klub, hampir semua sudah milik klub Liga 1. Kapan mereka membina pemain ini?

Saat PSSI memutar kompetisi Piala Suratin pun, Asprov/Askab/Askot, tidak pernah mempertandingkan Piala Suratin antar SSB, namun atas nama Klub yang tertertera.sebagai anggota Askab/Askot. Di mana fungsi dan kedudukan SSB? Tidak pernah ada dalam peta kompetisi PSSI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun