Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Romantika Perjalanan, dari Satu Nasi ke "Nasi" Lainnya

8 Februari 2023   09:24 Diperbarui: 9 Februari 2023   01:01 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang kerap dirindukan kala bepergian jauh. Sumber: shutterstock / www.kompas.com

Nasi sejatinya dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Tidak hanya di Indonesia. Tapi juga di banyak negara lainnya. Di China, India, Bangladesh, Vietnam sampai Thailand. Menu "nasi" bahkan ditemukan juga di beberapa negara di kawasan Mediteranean hingga di benua Eropa. Hanya saja, olahan nasi mereka tentu saja sudah berbeda. 

Nasi memang sudah menjadi makanan pokok bagi orang Indonesia selama puluhan tahun. Bahkan sampai kini pun demikian. Dan nasi biasanya disajikan bersama aneka lauk sebagai pelengkap. Kebiasaan ini pada ujungnya membuat posisi nasi makin tidak tergantikan. Seolah makan apapun tetap harus pakai nasi!

Dan ketergantungan ini ternyata berlanjut. Terus sampai ketika kian banyak orang Indonesia bepergian ke mancanegara. Sebagian wisatawan Indonesia terkadang begitu sulit melupakan sang nasi. Sampai-sampai pernah terlontar ungkapan, "Kalau belum makan nasi, rasanya belum makan!"

Ungkapan ini mungkin berlebihan. Atau bisa saja dianggap menyesatkan. Tapi, faktanya memang demikian. Perjalanan ke negara-negara, di mana nasi bukan merupakan makanan pokok, selalu menjadi tantangan tersendiri. Khususnya bagi calon wisatawan pemuja nasi.

Oktober lalu, misalnya, kala hendak membawa sebuah grup ke kawasan Mediteranean, salah satu peserta tour menelpon hanya untuk memastikan tersedia nasi di sepanjang perjalanan. Sebuah rice cooker berukuran mini ternyata telah disiapkannya untuk diajak bepergian bersamanya. :)

Yang kerap dirindukan kala bepergian jauh. Sumber: shutterstock / www.kompas.com
Yang kerap dirindukan kala bepergian jauh. Sumber: shutterstock / www.kompas.com
Bagi para pecinta nasi, mini rice cooker memang solusi instant. Daripada tidak bisa tidur semalaman gegara gak dapat nasi. :) Alhasil, urusan nasi pun kerap menimbulkan masalah. Mulai dari memasak di dalam kamar hotel sampai membawa nasi ke dalam sebuah restoran lokal.

Persis seperti suatu kejadian di kota Strasbourg, Prancis. Alkisah, di restoran lokal yang jelas tidak menyediakan nasi putih, tetiba tampak sekotak nasi putih di atas meja makan. Staf restoran pun terkejut melihat makanan yang 'diselundupkan' itu. Manajer restoran akhirnya menegur si pembawa nasi. 

Restoran itu memang menerapkan aturan ketat dalam hal quality control atas semua makanan yang disajikan. Semua makanan yang dikonsumsi di situ harus berasal dari proses pembuatan di dalam restoran itu sendiri. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Apa boleh buat. Sang nasi yang tidak diinginkan itu harus kembali disimpan.

Nasi ala Prancis selatan. Sumber: www.eatsmarter.com
Nasi ala Prancis selatan. Sumber: www.eatsmarter.com

Sebagian orang memang bisa stress berat jika lunch / dinner set menu yang disajikan lagi-lagi tanpa nasi sama sekali. Main course-nya, baik berupa beef, chicken atau fish hanya didampingi french fries atau mashed potatoes. Jadinya, seperti tamu tadi yang rupanya sempat membeli dua bungkus nasi dari sebuah restoran Chinese di dekat situ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun