Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Melbourne, Kota Empat Musim dalam Sehari

17 Januari 2022   11:46 Diperbarui: 25 Maret 2022   00:11 2492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melbourne difoto dari tepi Sungai Yarra. Sumber: dokumentasi pribadi

Pamor Melbourne memang tidak diragukan. Kota ini juga diakui sebagai pusat musik, teater, komedi, seni, literatur, film dan televisi. Berbagai kegiatan dan festival besar kerap diadakan di kota indah ini. Misalnya, Melbourne International Arts Festival, Melbourne International Film Festival, dan lain-lain.

Apalagi Melbourne pun memiliki deretan museum dan galeri berkelas. Di antaranya National Gallery of Victoria, Melbourne Museum, Australian Centre for Contemporary Art (ACCA), National Sports Museum, Australia Centre for the Moving Image (ACMI), Lyon Housemuseum, Heide Museum of Modern Art, dan banyak lainnya.

Menariknya, sebagian besar museum dan galeri di Melbourne dibuka untuk umum secara gratis. Kota ini memang banyak menawarkan fasilitas gratis buat warganya. Bahkan naik tram keliling kota pun gratis.

Melbourne, salah satu kota paling layak huni di dunia. Sumber: dokumentasi pribadi
Melbourne, salah satu kota paling layak huni di dunia. Sumber: dokumentasi pribadi
Dengan segala reputasinya itu, pantas saja Melbourne pun terpilih sebagai salah satu dari 10 Kota Paling Layak Huni di Dunia. Kota berpenduduk sekitar 5 juta ini malah pernah menyandang status sebagai "The World's Most Liveable City" selama tujuh tahun berturut-turut, yakni dari 2011 sampai 2017.

Survei tahunan kota paling layak huni versi Global Liveability Index diselenggarakan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU). EIU sendiri adalah sayap bisnis Economist Group, raksasa media dari Inggris yang terkenal sebagai penerbit majalah berita bergengsi The Economist.

Meskipun Melbourne adalah kota terbesar kedua di Australia setelah Sydney, tetapi pusat kota (city center) Melbourne relatif mudah dijelajahi. Apalagi ada tram yang tersedia gratis. City Circle Tram yang bergaya vintage itu memang salah satu cara terbaik mengunjungi berbagai atraksi wisata di sepanjang rutenya.

City Circle Tram di Melbourne. Sumber: Liamdavies / wikimedia
City Circle Tram di Melbourne. Sumber: Liamdavies / wikimedia
Namun, Melbourne pun tidak kalah asyik dinikmati dengan berjalan kaki. Why not? Banyak wisatawan melakukannya di kota ini. Misalnya, menyusuri Swanston Street yang selalu ramai, yakni dari Flinders Street Station sampai Melbourne Central. Dan tentunya tidak lupa singgah di Union Lane yang dipenuhi seni grafiti nan unik.

Beberapa objek wisata terkenal juga berada di Swanston dan sekitarnya. Di antaranya, St. Paul's Cathedral, Melbourne Town Hall, State Library Victoria dan Melbourne China Town. Begitupun Old Treasury Building, Parliament House, St. Patrick's Cathedral dan Royal Exhibition Building. Semuanya ini pun bisa dicapai dengan berjalan kaki.

Coop's Shot Tower dari Melbourne Central shopping centre yang sangat ikonik. Sumber: dokumentasi pribadi
Coop's Shot Tower dari Melbourne Central shopping centre yang sangat ikonik. Sumber: dokumentasi pribadi
Rute lain yang juga layak dijelajahi adalah dari Royal Botanic Gardens dan Shrine of Remembrance ke arah Arts Centre Melbourne. Monumen Shrine of Remembrance adalah tugu peringatan perang yang dibangun untuk menghormati pahlawan yang gugur selama Perang Dunia I.

Shrine of Remembrance- Melbourne. Sumber: dokumentasi pribadi
Shrine of Remembrance- Melbourne. Sumber: dokumentasi pribadi
Selanjutnya, dari Princes Bridge (St. Kilda Road) menyusuri area pedestrian di sepanjang sungai Yarra menuju Crown Melbourne, yakni kompleks kasino dan hiburan di Southbank. Inilah pusat hiburan terbesar di Australia. Selain kasino, juga terdapat hotel, butik-butik mewah, restoran kelas satu, dan sebagainya.

Jangan lewatkan pemandangan menarik ke arah Ponyfish Island di atas sungai Yarra. Sebuah bar terapung nan unik yang berada persis di bawah Evan Walker Bridge, yakni jembatan khusus pejalan kaki di Southbank- Melbourne.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun