Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kota-kota yang "Tenggelam", dari Venice hingga Jakarta

18 Oktober 2021   09:38 Diperbarui: 14 April 2022   06:19 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Venice yang diprediksi akan ikut tenggelam. Sumber: dokumentasi pribadi

Pemerintah AS sendiri telah menghabiskan sekitar 14 milyar dolar untuk membangun tanggul dan 'flood-walls' (dinding banjir) untuk melindungi kota ini. Akan tetapi, kini salah satu projek pekerjaan umum terbesar dalam sejarah itu mulai diragukan.

Miami Beach, Florida- AS

Masih di wilayah Pantai Timur AS, inilah salah satu destinasi pantai paling menakjubkan di dunia. Namun, kota pantai yang sangat sering muncul di berbagai film buatan Hollywood itu kini terancam tenggelam. Miami hanya sekitar 3 kaki (91.44 cm)  di atas permukaan laut.

Menurut 'Intergovernmental Panel on Climate Change', permukaan laut bakal dengan mudah melewatinya akibat perubahan Iklim yang terjadi. Kota ini pun diprediksi akan berada di bawah permukaan laut pada pergantian abad. Akan tetapi, tidak seperti kota lainnya, Miami meresponsnya secara berbeda.

South Beach, salah satu pantai populer di Miami. Sumber: dokumentasi pribadi
South Beach, salah satu pantai populer di Miami. Sumber: dokumentasi pribadi
Miami-Dade County, county yang terletak di bagian tenggara negara bagian Florida dan meliputi kota Miami, justru memilih hidup bersama dengan perubahan iklim ini. Pemerintah setempat bahkan telah mengeluarkan sebuah blue-print bertajuk 'Miami-Dade Country Sea Level Strategy'.

Dikutip dari harian The New York Times, pemerintah setempat memilih untuk hidup lebih dekat dengan air. Misalnya, fokus pada meninggikan rumah, jalan-jalan disesuaikan, konstruksi lebih jauh ke pedalaman, dan lain-lain. Dan tidak kalah pentingnya menciptakan lebih banyak ruang terbuka untuk mengelola banjir di wilayah dataran rendah.

Bangkok- Thailand

Bangkok, ibu kota Negeri Gajah Putih Thailand, adalah salah satu destinasi paling populer di kawasan Asia. Bukan hanya aset wisata sejarah dan budayanya saja, tetapi wisata belanja dan kulinernya pun jarang ada bandingan.

Kota Bangkok dan Sungai Chao Phraya yang mengalir di tengah kotanya. Sumber: dokumentasi pribadi
Kota Bangkok dan Sungai Chao Phraya yang mengalir di tengah kotanya. Sumber: dokumentasi pribadi
Namun, seperti beberapa kota lain di dunia, permukaan kota Bangkok juga pelan tapi pasti terus menurun. Kota di tepi Sungai Chao Phraya tenggelam sekitar 2- 3 cm per tahun. Sebuah laporan yang dirilis Pemerintah pada tahun 2015, pernah memprediksi kota ini akan berada di bawah permukaan laut pada sekitar tahun 2030.

Menurut 'Thai Geo-Informatics and Space Technology Development Agency' (GISTADA), seperti dikutip dari situs Global Geneva, salah satu biang keladinya tidak lain dari ekstraksi air tanah yang berlebihan. Meskipun secara resmi sudah dilarang, tetapi praktek semacam ini masih terus berlanjut.

Sebuah perahu motor melintas di Sungai Chao Phraya- Bangkok. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah perahu motor melintas di Sungai Chao Phraya- Bangkok. Sumber: dokumentasi pribadi
Tentu saja, ada sebab lainnya, misalnya topografi Bangkok yang rendah serta curah hujan yang tinggi sepanjang musim hujan dari Mei-Oktober. Dan sama seperti kota-kota di permukaan rendah lainnya, dampak perubahan iklim global ikut mengancam kota ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun