Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bisnis Wisata, "High Season" dan Musim yang Berganti

5 Juni 2021   14:59 Diperbarui: 6 Juni 2021   10:21 2380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musim panas di Pantai Barceloneta- Barcelona | Sumber: koleksi pribadi

Bulan Juni telah bergulir. Di bisnis pariwisata, bulan Juni menandai masa puncak meraup cuan. Permintaan tiket pesawat, reservasi hotel, maupun pembelian paket wisata (full-package tour), biasanya makin menanjak di bulan yang termasuk 'high season' ini. Hal ini tentunya berhubungan dengan musim liburan sekolah yang dimulai di awal bulan Juli di Indonesia. Begitu pula bertepatan dengan liburan musim panas di berbagai belahan dunia lainnya yang berlangsung dari Juli hingga Agustus. Namun, Juni di tahun ini sepertinya tidak berbeda dengan Juni kelabu setahun yang lalu.

Industri pariwisata masih tetap tiarap. Atmosfer 'high season' yang biasanya terlihat di bulan Juni ini telah lama menghilang. Jangankan berpikir liburan panjang, bergerak dari satu kota ke kota lain di provinsi yang sama saja tidak lagi sebebas dulu, apalagi perjalanan wisata ke destinasi wisata di mancanegara. Bisnis wisata sejatinya belum beranjak dari stagnasi panjang sejak merebaknya pandemi pada Maret 2020 lalu.

Kini Juni kembali datang menyapa. Musim puncak wisata yang biasanya selalu ditunggu ini, sekali lagi tidak mungkin terjadi. Sebagian besar pintu destinasi dunia masih tertutup rapat bagi perjalanan wisata. 

Negara-negara yang sempat merancang pembukaan "travel bubble" antar mereka pun terpaksa harus ditunda. Pandemi covid-19 ternyata belum juga berlalu.

Di industri pariwisata global, bulan ke-6 dalam kalendar Gregorian ini termasuk di periode 'high season' yang di wilayah northern hemisphere (belahan bumi utara) jatuh di awal musim panas. Sedangkan bulan yang sama berbalik menjadi 'low season' di bagian southern hemisphere (belahan bumi selatan) yang bertepatan dengan musim dingin.

Shibuya- Tokyo. Musim berlibur yg masih menjauh | Sumber: koleksi pribadi
Shibuya- Tokyo. Musim berlibur yg masih menjauh | Sumber: koleksi pribadi
Akan tetapi, pembagian ini pun tidak berlaku sama di semua destinasi. Di kawasan pegunungan Alpen di Eropa, musim dingin (winter) bisa saja dianggap sebagai 'high season'. 

Pasalnya, di kawasan berlibur musim dingin ini selalu dibanjiri wisatawan yang khusus datang untuk bermain ski atau berbagai olahraga musim dingin lainnya.

Lebih jelasnya, industri pariwisata di wilayah northern hemisphere, seperti Eropa, Amerika Utara, Mediterania, Afrika, Asia, dan lain-lain, mengenal istilah 'low season' atau juga disebut 'off season', yakni antara bulan November - Maret. 

Lalu, 'shoulder season' yang umumnya berlaku di negara-negara yang bisnis wisatanya kian sibuk di periode April sampai pertengahan Mei. Dan juga antara September ke Oktober (musim gugur).

Destinasi Musim Dingin di Swiss | Sumber: koleksi pribadi
Destinasi Musim Dingin di Swiss | Sumber: koleksi pribadi
Sedangkan puncak musim liburan dikenal luas dengan sebutan 'high season', yaitu periode paling sibuk mulai medio Juni hingga Agustus yang bertepatan dengan musim panas. Sedangkan di Indonesia sendiri, musim puncak liburan mengacu ke tiga periode liburan, yakni libur hari raya Idul Fitri, libur sekolah (school holiday) dan libur akhir tahun. Di periode liburan inilah, wisatawan asal Indonesia biasanya melakukan perjalanan wisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun