Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Taj Mahal, Simbol Cinta Abadi

21 Agustus 2020   09:44 Diperbarui: 3 Mei 2022   23:56 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taj Mahal, Agra. Sumber: koleksi pribadi

Pelataran Taj Mahal. Sumber: dokpri
Pelataran Taj Mahal. Sumber: dokpri
Konon kabarnya, pembangunan Taj Mahal melibatkan tak kurang dari 20,000 pekerja dan arsitek dari India serta Asia Tengah. Kepala arsitek adalah Ustad Ahmad dari Lahore dan kepala tukang batunya adalah Muhammad Hanif dari Baghdad.

Selama hampir 22 tahun proyek ini dilaksanakan, Shah Jehan terlibat secara intens. Semua energi dan kekayaannya dicurahkan untuk pembangunan monumen ini. 

Para pekerja dan arsitek berusaha semaksimal mungkin memenuhi semua inspirasi sang raja. Maka tak salah kalau dikatakan bahwa arsitek sesungguhnya dari Taj Mahal adalah Shah Jehan sendiri.

Raja Shah Jehan terkenal sebagai raja yang royal membangun banyak bangunan megah. Dan Taj Mahal adalah bangunan paling monumental yang pernah dibangunnya. “Inilah monumen cinta termahal dari Shah Jehan bagi sang permaisuri tercinta,” kata local guide kami.

Mumtaz Mahal (1593-1631) adalah isteri kesayangan Shah Jehan. Nama Mumtaz Mahal (The Chosen One of the Palace) dianugerahkan kepadanya pada hari pernikahan mereka. Nama ini kemudian diabadikan di nama makamnya sendiri, Taj Mahal, yang secara harfiah berarti 'Mahkota Istana'.

Turis di monumen cinta termahal. Sumber: dokpri
Turis di monumen cinta termahal. Sumber: dokpri
Mumtaz adalah seorang keturunan Persia berdarah bangsawan. Dia dikaruniai 14 orang anak, tapi sayang sekali, kelahiran anak terakhir lah yang membawanya ke alam keabadian. Mumtaz meninggal pada 17 Juni 1631, pada usia 38 tahun, relatif masih sangat muda.

Bagi Shah Jehan, sang permaisuri bukan sekedar pendamping seremonial, tapi jauh lebih dari itu. Mumtaz adalah sahabat dalam keseluruhan hidup sang raja. Mumtaz Mahal juga dikenal memiliki karakter yang kuat, sehingga menjadi pasangan yang sepadan bagi Shah Jehan.

Tak heran, kematian sang isteri ini begitu memukul jiwanya. Dia bahkan berikrar tidak akan pernah menikah lagi. Dan sebagai bukti cinta abadinya, dia pun bertekad membangun sebuah ’rumah abadi’ bagi jazad sang isteri, yang dunia pun tidak pernah melihat sebelumnya.

Kesedihan Shah Jehan rupanya tidak di situ saja. Ketika putranya Raja Aurangzeb naik tahta (1658-1707), dia malah dipenjara di Agra Fort sampai saat wafatnya. Dari Agra Fort, sang raja yang nelangsa hanya bisa menatap sedih monumen kebanggaannya dari kejauhan sampai akhir hayatnya.

Pada akhirnya, hanya ketika wafat tahun 1666, dia ‘kembali lagi’ ke Taj Mahal, dimakamkan di samping sang isteri tercinta. Cinta abadi bukan mitos. Dia ada dan akan selalu ada!

Kelapa Gading, 21 Agustus 2020

Oleh: Tonny Syiariel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun