Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Taj Mahal, Simbol Cinta Abadi

21 Agustus 2020   09:44 Diperbarui: 3 Mei 2022   23:56 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taj Mahal, Agra. Sumber: koleksi pribadi

Rute paling populer bagi banyak wisatawan yang pertama kali ke India disebut "Indian Golden Triangle Tour". Rute segitiga emas ini meliputi New Delhi - Agra - Jaipur. 

Taj Mahal dlm sebuah buku wisata. Sumber: dokpri
Taj Mahal dlm sebuah buku wisata. Sumber: dokpri
Sejatinya, perjalanan ke India ini telah berlangsung bertahun lalu. Saat itu, kebetulan diundang mengikuti familiarization trip yang disponsori Malaysia Airlines dan India Tourism

Tapi, sekali ke negara eksotis ini akan sulit terlupakan. Selain objek-objek wisatanya yang menakjubkan, banyak hal unik yang kami alami selama perjalanan.

Salah satu kenangan perjalanan itu adalah ketika menuju Agra dengan bus. Ada kebiasaan sopir-sopir di sana yang hobi mengklakson. Di sepanjang jalan menuju Agra, kalau mau menghitung, mungkin puluhan kali kami mendengar bunyi klakson!

Nah, anehnya, kalau dimana-mana orang bakal sebal diklaksonin terus sama kendaraan lain, lain lagi di India. Di negara ini klakson ditanggapi biasa saja, bahkan dibalas dengan senyum. Setelah diperhatikan lebih teliti, ternyata di bagian belakang bus / truk itu, malah ada stiker nawarin,”Horn, Please!”. :) 

Agra bukanlah kota besar. Kota di tepi sungai Yamuna ini hanya berpenduduk sekitar 1.5 juta jiwa. Adalah raja dinasti Mughal, Akbar (1556-1605) yang mendirikan kota ini. Mughal sendiri adalah sebuah dinasti Islam yang menyatukan India selama 300-an tahun, antara 1526-1857.

Pada puncak kejayaannya, Agra menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan. Kota ini bahkan dijadikan pusat pemerintahan Dinasti Mughal, antara 1526 - 1648, sebelum Raja Aurangzeb memindahkan ibukota pemerintahan ke Delhi. Meskipun memiliki sejarah penuh warna, Agra tidak akan begitu kondang andaikata tidak ada Taj Mahal!

Pintu gerbang menuju Taj Mahal. Sumber: dokpri
Pintu gerbang menuju Taj Mahal. Sumber: dokpri
Taj Mahal memang menjadi tujuan utama hampir semua wisatawan yang bertandang ke Agra. Begitu pun dengan kami. Maka begitu selesai santap siang cepat, kami segera meluncur ke Taj Mahal. Sebuah mausoleum fantastis yang juga diselimuti banyak cerita mitos.

Suasana hiruk pikuk menyambut kedatangan kami di pintu gerbang utama Taj Mahal yang disebut Darwaza-i-rauza. Tukang foto berebutan menawarkan jasa, begitu juga pedagang asongan. 

Tapi, pandangan kami sudah terlanjur melekat ke arah sebuah bangunan marmer putih di kejauhan. Dari gerbang utama berwarna merah bata ini, kita seakan sedang mengagumi sebuah mahakarya arsitektur yang tidak terlukiskan indahnya.  

Saat terbaik mengunjungi Taj Mahal adalah pagi hari, ketika suhu udara masih lebih sejuk dan belum terlalu banyak pengunjung yang datang. Sedangkan siang hari akan jauh lebih panas, apalagi jika datang ke Agra di musim panas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun