Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menjelajahi Montmartre, Kampung Seniman di Paris

15 Juni 2020   15:00 Diperbarui: 15 Juni 2020   15:47 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paris kini mulai dibuka. Persis di awal musim panas. Setelah di-lockdown sejak Maret lalu, Paris kini siap menebar pesonanya. Mulai hari ini, 15 Juni 2020, Prancis mulai menapak ke fase berikutnya, sesuai rekomendasi Uni Eropa.

Bersamaan dengan beberapa negara Eropa lainnya, Prancis akan membuka kembali perbatasannya untuk semua perjalanan dalam wilayah Schengen. “As soon as tomorrow, we will be able to turn the page on this first chapter across all our territory,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam siaran tv secara nasional tadi malam. 

Hotel dan cafe pun diizinkan dibuka kembali, meskipun tetap wajib menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan. Dan Parisiens (warga kota Paris) pun menyambut antusias berita ini.

Kota berjuluk “City of Light” ini memang beruntung. Tidak banyak kota di dunia memiliki begitu banyak pesona yang tersebar di berbagai sudut kotanya, seperti yang ada di Paris. Hari-hari selama lockdown membuat Paris begitu muram, karena kota ini selamanya kota yang terbuka. 

Ibarat seorang super model di atas panggung yang selalu siap dikagumi. Kata seorang pemilik kafe di Paris, seperti yang dikutip BBC, "Paris was intentionally constructed for people in the streets, to be viewed, to be appreciated visually."

Nama-nama tenar seperti Eiffel, Arc the Triomphe dan Louvre adalah beberapa ikon kota Paris yang selalu tercatat manis di hampir setiap itinerary tiap wisatawan yang ke Paris. Tapi Paris bukan hanya itu bung! Ada banyak spot dan kawasan lain yang juga sangat indah dan penuh kejutan.

Jika membuka peta kota Paris, kita akan kenali juga kawasan lainnya, yang meskipun tidak selalu masuk daftar itinerary, tapi menyimpan keindahan Paris yang berbeda. The Marais adalah salah satu alternatif menarik untuk di jelajahi. Kawasan ini penuh dengan museum, galeri, alun-alun dan hotel kelas satu.

Tengok juga Latin Quarter yang dipuja sebagai kawasan intelektual dengan deretan toko buku, cafe, teater dan universitas, termasuk ‘La Sorbonne’. Dan tentu saja, Montmartre, sebuah kawasan yang tidak kalah kondang dibandingkan dengan bagian Paris manapun. 

Montmartre berarti gunung para martir. Menurut legenda, St. Denis yang adalah Uskup pertama kota Paris, bersama kedua pendetanya, Eleutherius dan Rusticus dipenggal kepalanya di atas bukit ini. Dialah salah satu martir akibat persekusi terhadap orang Kristen oleh serdadu Romawi pada tahun 250 M.

Berada di atas sebuah bukit setinggi 130 meter di atas permukaan laut, di sisi utara Paris, Montmartre seakan didominasi Basilika Sacre Coeur, sebuah gereja berarsitektur byzantium yang berdiri anggun di puncak Montmartre

Keindahannya tergambar jelas dalam berbagai postcard, magnetic dan piring suvenir yang banyak dijual di kawasan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun