Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ini Tips Ketika Menjelajah dan Berbelanja di 2 Bazaar Istanbul

19 Mei 2020   18:00 Diperbarui: 17 Maret 2022   11:51 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase foto Istanbul. Sumber: dok. pribadi

Jurus selanjutnya yaitu gelaran aneka karpet yang sangat beragam -- kualitas, desain maupun ukurannya. Semua karpet-karpet indah itu digelar di depan Anda, kadang sampai puluhan lembar karpet, sehingga membuat Anda akan merasa 'bersalah' jika nantinya tidak membeli sepotong karpetpun. 

Semuanya dilakukan dengan sangat sopan, menarik dan seolah tanpa kenal lelah mengangkat karpet yang berat, menggelar, dan tentunya harus menggulung kembali puluhan karpet tadi. Sehingga bagi yang tidak terbiasa, dipastikan segera masuk ke dalam jeratan sang pedagang dengan mulai berbicara harga. Inilah babak 'Deal or No Deal'.

Apapun ujung dari adu negosiasi tadi, jangan lupa tersenyum dan nikmati saja semua pengalaman tadi. Bukankah itu juga bagian dari romantika sebuah perjalanan.

Grand Bazaar berlokasi di daerah Beyazit, tidak jauh dari Universitas Istanbul, dan berada di sepanjang jalan Cadircilar, Yeniceriler dan sekitarnya. Buka dari Senin-Sabtu dari pukul 09.00 hingga 19.00 dan tutup di hari Minggu atau hari libur Nasional lainnya.

Kalau tidak terlalu suka dengan suasana bazar yang sangat turistik, maka tak ada salahnya mampir juga di Spice Bazaar atau juga dikenal sebagai Egyptian Bazaar (Misir Carsisi), yang berada di kawasan Eminonu, persis di belakang Mesjid Yeni yang megah. 

Nama bazar ini langsung mengingatkan kita akan bazar lainnya di Cairo Mesir, yakni Khan al Khalili, yang juga banyak menjual rempah-rempah. Apalagi nama bazar ini juga membawa-bawa nama 'Misir' di depannya. :)

Spice Bazaar. Sumber: dok. pribadi
Spice Bazaar. Sumber: dok. pribadi
Seperti tertulis di plakat yang ditempel di dinding dekat pintu masuk Spice Bazaar, sejarah bazar ini berawal dari perintah Safiye Sultan, isteri Sultan Murat III dan juga ibunda Sultan Mehmed III, untuk mulai membangun bazar ini di tahun 1597. 

Lalu, 67 tahun kemudian, atas instruksi Hatice Turhan Sultan, Ibunda Sultan Mehmed IV, diselesaikan oleh arsitek terkenal Mustafa Agha, sebagai bagian dari komplek Yeni Cammi (Mesjid Yeni). 

Versi lainnya menyatakan bahwa bazar ini dibangun oleh Sultan dengan modal dari pajak yang diperoleh dari Mesir atas hasil dagangan komoditas, khususnya rempah-rempah. Karena itulah bazar ini disebut 'Egyptian Bazaar'. 

Konstruksi Spice Bazaar terakhir direstorasi tahun 1943, ketika konter-konter pedagang dari kayu dibongkar dan digantikan dengan model kios-kios lebih moderen. 

Ada sekitar 85 toko dan 6 pintu masuk di bazar ini. Selain beberapa toko rempah-rempah, sejatinya Spice Bazaar telah kehilangan nilai orisinalitasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun