Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Petani - Ana Lapangan

Menulis, menulis dan menulis untuk mengabadikan suara hati dan buah pikiran melalui TULISAN. Email : tonnyeliaser@gmail.com_ WA/HP : 082237201011_ Facebook : Tonny E. N

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sektoril: Memetik Pengalaman Berharga Saat Panen Raya Padi Bersama Mitra Kerja

11 November 2020   00:26 Diperbarui: 11 November 2020   01:51 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Berakit rakit ke hulu, berenang renang ke tepian. Bersakit sakit dahulu,  bersenang senang kemudian".

Demikianlah sebait pantun yang lumrah terdengar di telinga. Pantun yang boleh dikatakan merepresentasikan proses bertani tanaman padi para petani di desa Noelbaki, Kabupaten Kupang Tengah,  Nusa Tenggara Timur (NTT) .

Pada hari senin tanggal 09 November lalu, kelompok tani bernama "Usaha Bersama Air Sagu" bersama tiga mitra kerjanya yakni Koperasi Kredit (Kopdit)  Swastisari,  Nufarm dan Roda Tani menggelar kegiatan panen raya padi bersama di wilayah sektoril komoditas padi desa Noelbaki.

Hasil panen padi di sawah dengan luas di atas 100 hektar tersebut membuahkan hasil yang cukup memuaskan para penggarap. Hal ini tampak dari raut mimik wajah bapak  Oktori Gasper selaku ketua kelompok tani mewakili enam orang rekan anggota kelompok taninya saat menyampaikan pesan,  kesan dan aspirasinya terkait dengan proses penggarapan padi yang berjalan kurang lebih hampir empat bulan lamanya sejak penanaman.

Oktori menuturkan bahwa walaupun besar sekali tantangan yang mereka hadapi dalam proses penggarapan,  namun usaha dan  kerja keras mereka berbuah manis,  hasil panen yang dihasilkan tidak jauh dari ekspektasi.

Tantangan dan kelemahan petani

Sektor pertanian merupakan ujung tombak perekonomian Indonesia,  apalagi secara khusus di daerah NTT.  NTT sendiri merupakan daerah yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani.

Sebagai daerah agraris tentu sektor pertanian menjadi andalan utama dalam meningkatkan pendapatan ekonomi petani di NTT. Jika hasil pertanian di NTT menurun maka tidak bisa dipungkiri bahwa perekonomian di NTT akan semakin merosot.

Hal ini yang menjadi alasan Oktori Gasper dan rekan petani dalam kelompok tani mereka berusaha untuk terus bekerja keras dan giat dalam bertani walaupun mereka dihadang tantangan dan kelemahan sumber daya seperti:

1.  Kekeringan
Kemarau panjang secara umum di wilayah NTT dan terkhususnya di desa Noelbaki menyebabkan penurunan debit air cukup signifikan yang akan dialirkan ke persawahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun