Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Petani - Ana Lapangan

Menulis, menulis dan menulis untuk mengabadikan suara hati dan buah pikiran melalui TULISAN. Email : tonnyeliaser@gmail.com_ WA/HP : 082237201011_ Facebook : Tonny E. N

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Antara Ujian Proposal Mahasiswa dan "Ujian" Debat Capres Cawapres 2019

17 Januari 2019   15:56 Diperbarui: 17 Januari 2019   20:08 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ujian debat capres (berkrim.com)

Di sisi lain, Ketua KPU Arief Budiman sendiri menjelaskan, meskipun paslon sudah lebih dahulu diberi tahu kisi-kisi debat, tetapi, para paslon tidak benar-benar tahu pertanyaan mana yang akan diajukan saat debat. Arief mengatakan, dengan adanya pemberian kisi-kisi oleh KPU bukan berarti debat sepenuhnya seperti ujian. 

"Kalau seperti ujian sekolah, siswa hanya tinggal menjawab pertanyaannya di formatnya saja. Hanya sebatas itu, tetapi disini Paslon akan menjelaskan lebih dalam visi misinya", ujar Arief seperti dilansir dari kompas.com. Selain itu, demi menghindari pertanyaan teknis yang mungkin dapat menurunkan martabat paslon saat paslon menjawab pertanyaan(kompas.com).

Dari berbagai pendapat tersebut, hemat saya, debat tersebut sejatinya memang seperti sebuah ujian bagi para paslon. Mungkin hampir sama seperti mahasiswa yang sedang ujian proposal namun ada beberapa teknis hal yang berbeda.

Kesamaan antara Ujian Proposal dengan "Ujian" Debat Capres

Saat mengamati debat capres cawapres sebelumnya (lima tahun lalu) dan debat yang akan berlangsung kali ini, saya melihat seperti ada beberapa hal yang agak mirip atau dengan ujian proposal penelitian yang saya ikuti.

Pertama, Ujian proposal dimana mahasiswa memaparkan atau mempresentasikan rencana penelitian yang akan dilakukannya ke depan kepada dosen penguji. Hal ini mirip dengan para kandidat paslon capres dalam acara debat. Prinsip utamanya adalah memaparkan atau mempresentasikan visi misi dan program kerjanya selama lima tahun mendatang. Dimana dalam ujian debat ini, yang akan menjadi dosen pengujinya adalah para panelis yang telah menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan oleh moderator.

Kedua, sang mahasiswa dalam masa penyusunan proposal didampingi oleh dosen pembimbing. Hal demikian sama juga seperti para kandidat paslon yang mana didampingi oleh para pakar dan berbagai tokoh senior kenegaraan saat membahas visi misi dan program kerjanya.

Ketiga, tim dosen pembimbing dan penguji akan memberi penilaian akan pengajuan proposal dan yang menentukan layak tidaknya penelitian akan terus dilakukan atau tidak. 

Prinsip ini mirip dengan dalam proses debat capres, dimana masyarakat yang akan menilai dan memilih paslon mana yang mereka kehendaki. Paslon capres yang terpilih langsung mulai bekerja untuk bangsa. Hal ini seperti mahasiswa yang diterima pengajuan proposalnya atau lulus maka akan langsung mulai melakukan proses penelitian.

Keempat, teknis pemaparan proposal oleh mahasiswa mirip dengan pemaparan visi misi oleh paslon capres yaitu dengan teknis presentasi. Walaupun tidak semua teknisnya sama, seperti pengalokasian waktu dan mekanisme pembagian sesinya.

Kelima, sesi tanya jawab disertai adu argumen dalam ujian proposal ini mirip dengan adu argumen atau debat antara dua paslon capres tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun