Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Petani - Ana Lapangan

Menulis, menulis dan menulis untuk mengabadikan suara hati dan buah pikiran melalui TULISAN. Email : tonnyeliaser@gmail.com_ WA/HP : 082237201011_ Facebook : Tonny E. N

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pemberi Harapan Palsu (PHP) Generasi Milenial dalam Hubungan Asmara, Kasus Prostitusi dan Sikap Keadilan

10 Januari 2019   16:17 Diperbarui: 10 Januari 2019   19:21 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keadilan : idtesis.com

"Pengecut terbesar adalah pria yang membangunkan cinta seorang wanita tanpa bermaksud untuk balas mencintainya", demikian kata Bob Marley, penyanyi asal Jamaika.

Dapat disederhanakan pernyataan tersebut menjadi sebuah istilah yang biasa dipakai khususnya bagi kaum milenial, yaitu "PHP" (Pemberi Harapan Palsu). 

PHP pada umumnya terdengar dari kaum milenial yang sedang mengalami dinamika asmara atau sedang dalam menjalani masa-masa proses pacaran. 

Ilustrasinya ialah misalkan saat seorang pria dan wanita yang akan memulai atau sudah sementara berada dalam hubungan berpacaran. Sang pria kemudian berjanji untuk setia dan akan melamarnya menjadi istrinya kelak. Namun pada saatnya, sang pria malah menghianati sang wanita dengan memilih wanita idaman lain. Saat-saat tersebut sang wanita akan merasa diPHPin atau diberi harapan palsu. Sebaliknya sang pria akan mendapat julukan sebagai seorang pemberi harapan palsu.

Saat ini istilah PHP sudah dipakai untuk konteks yang lebih luas dalam hal apapun, tidak hanya berkaitan dengan hal asmara atau cinta. Misalnya saya berjanji untuk membantu mengerjakan tugas kuliah teman saya, namun akhirnya saya mengingkari janji itu. Saya sudah memberi harapan palsu kepada teman saya.

Kembali ke PHP hubungan asmara yang berkaitan dengan beberapa kasus pada masalah generasi muda milenial.

Pada masa kini banyak sekali kasus-kasus yang terjadi menimpa generasi muda, khususnya tentang tindakan penyimpangan seksual. Banyak kasus pelecehan seksual, pemerkosaan, kasus hamil diluar nikah dan berbagai tindakan pelanggaran seksual lainnya yang terjadi.

Salah satu penyebabnya karena sebagian generasi milenial seakan-akan terburu-buru ingin menjalin hubungan pacaran, tanpa terlebih dahulu belajar dan paham tentang esensi dari hubungan berpacaran dan pendidikan seksualitas yang benar.

Akibatnya, ketika awal pengenalan dan proses prapacaran, kadang kala sang pria akan mengumbar kata-kata gombal dan rayuan, serta janji manis kepada sang wanita untuk menjaga dan melindungi hingga membahagiakannya kelak.

Namun pada saatnya tiba yakni dalam perjalanan penjalinan hubungan pacaran, fakta berkata lain. Berbagai godaan dan hasrat keinginan seksual akan timbul dan akhirnya menuntun sang pria dan wanita tersebut pada jalan yang menyimpang atau negatif.

Sang pria justru malah melakukan hal yang tidak senonoh atau "kasarnya" melampiaskan hawa nafsunya terhadap sang wanita. Mereka melakukan tindakan penyalahgunaan seksual atau melakukan seks bebas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun