Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Petani - Ana Lapangan

Menulis, menulis dan menulis untuk mengabadikan suara hati dan buah pikiran melalui TULISAN. Email : tonnyeliaser@gmail.com_ WA/HP : 082237201011_ Facebook : Tonny E. N

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bongkar Kebiasaan Lama Akar Masalah Mahasiswa yang Lama Kerja Skripsi dan Lulus

9 November 2018   11:55 Diperbarui: 9 November 2018   12:15 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : geotimes.co.id

"Tidak ada pertumbuhan di dalam zona nyaman, dan sebaliknya tidak ada kenyamanan di dalam zona pertumbuhan", demikian saya kutip dari perkataan sang motivator luas biasa, Merry Riana.

Pernyataan ini merupakan sebuah kebenaran dan tepat bagi mereka yang sedang berusaha meraih sebuah impian, tujuan atau visinya.

Hal ini sebagai pertanda bahwa untuk mencapai sebuah tujuan atau cita-cita tidaklah mudah seperti yang dipikirkan. Dibutuhkan suatu tekad, kerja keras, dan dedikasi yang besar, apalagi saat mengalami berbagai tantangan, cobaan dan berbagai-bagai kegagalan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri.

Tantangan dan cobaan yang ada dalam diri sendiri terkadang lebih sulit untuk diatasi dan dilawan daripada yang datang dari luar. Karena lebih sulit melawan diri sendiri daripada melawan opini orang lain. Dan ini benar jika dihubungkan dengan perkataan seorang pemuda inspiratif Syafii Efendy dalam bukunya My Enemy Is Me, bahwa "jangan buru-buru cari MUSUH karena MUSUH terbesar dan terberat adalah DIRIMU SENDIRI".

Seseorang yang sedang berusaha harus benar-benar percaya pada diri sendiri, percaya akan suara hati nuraninya, daripada seutuhnya percaya dan mudah mengikuti kehendak orang lain.

Bukan berarti bahwa kita tidak boleh mendengar kritik, saran dan masukan dari orang lain. Namun yang jelas bahwa tidak semua hal yang disampaikan oleh orang lain seutuhnya dapat kita terima. Sebab yang mengetahui dan paham akan tujuan dan cita-cita kita adalah kita sendiri bukan orang lain.

Kritik, saran dan masukan dari orang lain hanya dijadikan sebuah bahan pertimbangan. Di titik ini dibutuhkan sebuah kebijaksanaan agar bisa memilah-milah apa yang benar atau salah, apa yang dapat diterima atau ditolak dan apa yang perlu diikuti atau dibiarkan saja.

Kita perlu bijak juga dalam memasang telinga kita kepada siapa yang benar-benar harus kita dengar sepenuhnya.

Musuh terbesar adalah diri kita sediri dalam berusaha meraih sebuah tujuan. Jika kita menyerah maka semuanya selesai, habis. Biasanya zona nyaman merupakan bagian dan masalah terberat.

Banyak orang larut dalam ZONA NYAMAN karena mereka menganggap itulah yang paling AMAN.

Tidak mau menghadapi TANTANGAN karena sudah terlanjur NYAMAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun