Mohon tunggu...
Toni DwiRamadhan
Toni DwiRamadhan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha Muda

MABA PRODI MANAJEMEN FEB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Menghindari Keterpurukan Pendapatan Petani pada Saat Pandemi Covid-19

22 Januari 2021   23:05 Diperbarui: 22 Januari 2021   23:05 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  

 Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi ambruk di tahun 2020 sebagai dampak dari pandemi covid-19.selain imbas restriksi 

  sosial yang dampaknya relatif kecil karena pusat produksi pertanian bukan di wilayah padat penduduk, sektor pertanian terutama tanaman pangan secara almiah tidak akan separah sektor lain seketika terjadi krisis. ini terjadi karena sifat barang-barang pertanian tanaman pangan elastisitas permintaannya rendah ketika ekonomi mengalami periode booming, permintaanya tidak akan meningkat pesat, demikian pula jika terjadi resesi, permintaannya tidak akan meningkat tetapi akan menurun drastis sejarah krisis di indonesia, misalnya krisis moneter 1997-1998 juga menyisakan catatan relatif bertahannya sektor pertanian dan bahkan kembali menampung tenaga-tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan di perkotaan. nampaknya perang serang pertanian sebagai sektor penyangga(buffer sector) dimasa krisis akan terulang di tahun ini. 

dibandingkan dengan berkurangnya ekspor karena resesi global dan menurunnya aktivitas pariwisata dampak restriksi sosial terhadap aktivitas ekonomi yang justru menjadi pemicu utama resesi. resesi akan mempunyai ongkos ekonomi apalagi di negara-negara yang sistem jaringan sistem pengaman sosial tidak begitu kuat.

pertama dari sudut pandang urgensi, pertanian adalah sektor penopang ketahanan pangan(food security) yang akan krusial dikala krisis ekonomi ini yang cukup parah di kalangan masyarakat yang terkena dampak pandemi covid saat ini, selain itu pandemi covid 19 juga belum mengajukan kapan berakhir sehingga pencabutan restriksi sosial atau PSBB bisa saja akan tertunda-tunda.

mempertahankan aktivitas ekonomi di pedesaan menjadi relawan agar peningkatan angka kemiskinan tahun ini di redam. tahun ini pun di ramalkan akan ada kekeringan yang lebih parah di bandingkan biasanya. ini menambahkan resiko ambruknya sektor pertanian di luar dampak pandemi covid19. semua ini berdampak relevansi dan urgensi sektor pertanian mendapat perhatian lebih dalam penanganan krisis.

dari pertimbanagn di atas, maka membuka ruang fleksibilitas bagi aktivitas sektor dimasa restriksi sosial(PSBB) ini, tanpa mengesampingkan kesehatan publik hal yang masuk akal akan tetapi fleksibilitas memerlukan catatan catatan.

pertama, resiko terpapar virus corona di sektor pertanian dan PSBB tidak diabaikan. betul bahwa dalam aktivitas produksinya, karena tidak seperti sektor lain, di lakukan diluar ruangan dalam lahan yang relatif luas, dan di area berkepadatn rendah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun