Mohon tunggu...
tomy sujarwadi
tomy sujarwadi Mohon Tunggu... Penulis - jendela dunia

Menulis dan mengajar terutama tentang korupsi

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Partai Berkarya, Kebangkitan atau Kemunduran Dinasti Soeharto?

23 Mei 2018   08:08 Diperbarui: 23 Mei 2018   08:24 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: berkarya.id

Berbicara politik dan dinasti memang selalu berhubungan. Lihat saja Dinasti Soekarno yang memimpin PDIP, Dinasti SBY yang masih memegang partai Demokrat, sehingga tidak aneh bila Dinasti Soeharto membentuk Partai baru sebagai kendaraan politiknya. Lahirnya partai berkarya yang sebagai icon adalah Hutomo Mandala Putra atau lebih dikenal dengan nama Tommy Soeharto, memang menjadi daya tarik bagi masyarakat yang merindukan akan kenangan bersama Soeharto. Partai ini seperti memberi angin segar bagi masyarakat yang pernah merasakan suasana pada zaman pemerintahan pak Harto.

Memang tidak dapat dipungkiri, generasi muda yang lahir setelah reformasi, tidak bisa merasakan suasana kehidupan pada masa itu. Bangkitnya keluarga Cendana, untuk tahap awal penulis memprediksikan akan meraup suara yang tidak banyak. Tetapi ini cukup sebagai batu loncatan untuk menggeser paradigma negatip yang pernah ada di pikiran masyarakat tentang sosok Soerhato sebagai Presiden ke dua.

Sosok Tomy Soerhato, harus diakui sebagai sosok yang menjanjikan. Yang bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk memilih dan bergabung dengan partai berkarya. Hal ini terbukti, bagaimana Priyo Budi Santoso akhirnya bergabung menjadi sekjen Partai Berkarya.

Walaupun Lembaga survei Charta Politika merilis mengenai potensi pertarungan partai politik pada saat pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Menurut Charta Politika menyebut ada dua partai yang terancam tidak mendapat dukungan suara di pemilu tahun depan yaitu Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Parta Berkarya. Tetapi hal ini bisa bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan. 

Seperti yang pernah dirilis Charta Politika bahwa pasangan ahok-Djarot akan menang di Pilkada DKI Jakarta, tetapi kenyataannya justru pasangan ini tumbang oleh pasangan Anis-Sandi.

Sekjen Partai Berkarya (Priyo BS) menyatakan bahwa Partai Berkarya akan fokus untuk memenangkan pemilu legislatif. Hal ini diungkapkan karena Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto telah memberi mandate untuk merebut 80 kursi di DPR. Target tersebut dicanangkan lantaran Partai Berkarya tidak ingin sekadar lolos parliamentary Threshold 4 persen. Partai Berkarya, katanya, bertekad menjadi pemenang pada pemilu 2019 mendatang atau minimal menjadi lima besar.

Priyo berani mengatakan tersebut merujuk dari hasil pemilu di Malaysia yang kembali mengantarkan Mahathir Mohamad menjadi Perdana Menteri. Menurutnya, anomali politik di Malaysia akan menular ke Indonesia. Efek bola saljunya sudah berasa dan akan segera berimbas di sini. Kami melihat tanda-tanda bakal ada perubahan peta politik yang dramatis pada pemilu 2019 ini.

Bahkan Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, secara satria tidak mengelak bahwa partainya identik dengan Soeharto, seperti PDIP identik dengan Soekarno. Kekuatan partai ini masih ditopang oleh pengikut setia Soeharto, yang melihat kondisi bangsa ini semakin tidak jelas arah pembangunannya. Yang menjadi pertanyaan adalah Partai ini merupakan kebangkitan atau kemunduran dinasti Soeharto? Kita tunggu pileg 2019.[Tomy Sujarwadi]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun