Mohon tunggu...
Tomy Saleh
Tomy Saleh Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Peminat macam2: agama Islam, knowledge management, human capital, learning & development, kopi, film, mafia, dll, dsb, dst...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mari Kita “Selamatkan” Jakarta

10 Desember 2010   08:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1291970671255924315

[caption id="attachment_79376" align="aligncenter" width="300" caption="Banjir Jakarta (sumber: kawuloalitox.wordpress.com)"][/caption] Selamatkan Jakarta? Apakah Jakarta sedang dalam bahaya sehingga perlu diselamatkan? Jika melihat dari cita-cita ideal sebuah kota yang layak ditinggali, Jakarta rasanya makin jauh dari cita-cita itu. Semakin bertambah usia, Jakarta bukan semakin nyaman tapi malah semakin tak nyaman. Primadona ketidaknyamanan itu adalah banjir dan macet. Di samping itu masih banyak masalah lain yang menyelimuti Jakarta. Setiap kita, bukan cuma pemerintah, wajib bertanggungjawab atas terciptanya Jakarta yang nyaman. Hanya mengeluh saja tanpa tindakan nyata, rasanya tidak akan mengubah kondisi Jakarta. Sambil mengeluh dan melontarkan kritik kepada pemerintah daerah (dan juga parlemen daerah) setidaknya inilah yang bisa kita lakukan bersama: 1. Jangan buang sampah sembarangan. Setiap kita bisa melakukan ini. Buanglah sampah selalu pada tempatnya. Sekecil apapun sampah itu. Bahkan puntung rokok sekalipun. Jika tidak menemukan tempat sampah, maka simpan saja dulu sampah itu di tas atau dikantung atau dipegang hingga ditemukan tempat sampah. Lebih bagus lagi bila kita bisa memilah-milah sampah berdasarkan zatnya: sampah kering dan sampah basah. Jangan sekali-kali membuang sampah, sekecil apapun, ke sungai atau selokan. Ini juga perlu diperhatikan bagi para pemilik usaha atau industri yang berada di tepian kali. 2. Ayo tanam pohon, jangan menebangnya. Perbanyaklah menanam pohon. Peliharalah tanaman, minimal di pekarangan tempat tinggal kita. Hijaukan Jakarta yang kian gersang dan panas ini. Pemda perlu memperbanyak jumlah taman atau hutan kota yang rimbun hijau nan asri. Selain sebagai paru-paru kota juga berfungsi sebagai arena sosialisasi warga dan penambah keindahan kota. Beberapa RT atau RW sudah melakukan kepeloporan dengan melakukan penghijauan lingkungannya. Ini perlu dicontoh oleh RT atau RW lainnya. 3. Kurangi macet dengan kurangi pemakaian kendaraan pribadi. Ini pilihan tindakan yang boleh jadi cukup sulit. Ibarat kata "capek-capek ngumpulin duit buat beli tunggangan, begitu kebeli malah disuruh jangan dipakai.". Memiliki dan mengendarai kendaraan pribadi adalah sepenuhnya hak pribadi. Tapi perlu juga diingat bahwa kendaraan pribadi (mobil dan motor) adalah aktor utama kemacetan jalan di Jakarta. Jumlah kendaraan pribadi lebih banyak daripada angkutan umum. Salah satu solusi kemacetan adalah kurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya. Caranya dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Jika seluruh pemilik kendaraan pribadi di Jakarta mengurangi pemakaian kendaraannya setidaknya sehari saja dalam sebulan secara bergiliran, maka itu bisa mengurangi kemacetan setiap hari. Tapi ini menuntut konsekuensi: perbaikan kualitas angkutan umum. Ini tugas pemda. Orang-orang enggan mempergunakan angkutan umum karena tingkat kenyamanannya yang amat rendah. Sudah beberapa tahun belakangan ini muncul komunitas "Bike to work" di Jakarta. Komunitas ini mengajak masyarakat Jakarta untuk bersepeda menuju lokasi kerja masing-masing. Komunitas ini sangat baik karena bisa membantu mengurangi kemacetan, mengurangi polusi udara, dan menyehatkan jasmani. 4. Bersihkan udara Jakarta. Setiap hari orang-orang Jakarta menghirup udara yang tercemar. Pencemaran itu utamanya disumbang oleh asap buang kendaraan bermotor (baik itu kendaraan pribadi maupun angkutan umum) dan asap proses industri. Pemilik kendaraan bermotor (baik pribadi maupun angkutan umum) wajib selalu merawat kendaraannya dan mengecek kadar emisi gas buangnya. Pemilik industri juga wajib menerapkan proses industri yang ramah lingkungan yang sudah terstandard. Rasanya masih banyak hal-hal lain yang bisa dilakukan, namun keempat hal di atas cukup mudah dan bisa kita mulai lakukan sekarang juga. Mari kita selamatkan Jakarta. Mari ciptakan Jakarta yang nyaman. Sekarang juga! Tomy Saleh. Kalibata. 10 Desember 2010. 14:52WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun