Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lemah tapi Pongah

6 Juli 2020   11:40 Diperbarui: 6 Juli 2020   11:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Tuhan pun tidak mampu menenggelamkan kapal semegah & sekokoh ini " ujar perancang kapal tsb. Empat hari kemudian Titanic pun TENGGELAM.

Manusia Lemah tapi Pongah, ia kerap Lupa diri & Takabur.

Sepandai & setinggi apapun kedudukan kita tetaplah rendah hati. Manusia hanyalah mahluk lemah yang mengaku kuat dan hebat tetapi tak berdaya terhadap virus yang tak kasat mata, ia tidak lebih kecil dari sebutir debu...

Artikel ini mengajak kita semua untuk sadar dan mawas diri...

Seorang remaja tatkala diingatkan oleh Ibunya agar selalu berdoa agar Tuhan selalu menyertainya dan berhati-hati di jalan saat ia sedang berkendaraan bersama teman-temannya yang tengah bersenag-senang. Bukannya si remaja mengatakan baik Bu dan patuh pada kata Ibu nya tetapi malah ia berujar : "Tidak ada tempat untuk Tuhan, kecuali di bagasi karena mobilku sudah penuh! Sambil tertawa terbahak-bahak bersama temantemannya. 

Tak lama berselang, mobil yang dikendarainya mengalami kecelakaan dan hancur, seluruh penumpangnya meninggal kecuali bagian bagasi yang tetap utuh! 

Pada kisah lain, arsitek dan perancang Kapal Super Megah dan super mewah di zamannya, dengan bangga ia berujar "Kapal ini dirancang demikian kokoh dari detail yang terkecil, kehandalan, kecepatan hingga kemewahannya tidak ada satupun yang dapat mengalahkannya. Bahkan Tuhan pun tidak mampu menenggelamkannya!. Faktanya kapal "koko" tersebut pun tenggelam pada pelayaran perdana sekaligus menjadi pelayaran terakhir nya hanya 4 hari setelah keberangkatannya. Manusia merasa lebih hebat dengan otak nya yang brilian tetapi ia lupa Tuhan yang menciptakannya.

Yang lebih memprihatinkan lagi ketika seorang artis popular dan fenomenal, mengatakan mari kita lihat, mana yang lebih terkenal saya atau Tuhan, mana yang akan tenggelam lebih dulu Tuhan atau saya, ujarnya pongah. si artis pun tewas tidak lama setelah ia menantang Tuhan.  

Bentuk lain ekspresi manusia lewat lisan mereka...I'am The Greatest, ternyata ia pun jatuh tidak berdaya tatkan penyakit parkinson menyerangnya. Sementara lainnya seorang aktris cantik dan kaya raya serta terkenal dunia berujar "aku tak butuh Tuhan!. Tujuh hari kemudian si aktris  pun tewas mengenaskan. Padahal di balik kehidupan yang gemerlap, ia mengalami depresi berat karena kehidupan pribadinya yang pahit dan di saat itulah ia membutuhkan Tuhan. 

Tidak ada yang perlu kita banggakan, kecuali mensyukuri karuniaNya, banyak merenung dan terus memperbaiki diri ... Mari merunduk sebelum tertunduk. Hati-hati Ambisi dan Obsesi yang tidak terkendali. Hati2 BERLISAN...karena Tuhan tidak menyukai orang-orang yang sombong dan lupa diri.

Apa yang kita miliki hanyalah titipan sementara, termasuk nyawa kita. Kita bukan apa2 dan bukan siapa2...Selalu INGAT dan DEKATLAH kepadaNYA, karena kepadaNya lah kita akan kembali....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun