Mohon tunggu...
Tommy TRD
Tommy TRD Mohon Tunggu... Penulis - Just a Writer...

Jumpa juga di @tommytrd

Selanjutnya

Tutup

Politik

Negara Tidak Memiliki Kekuasaan

13 Maret 2016   18:02 Diperbarui: 13 Maret 2016   18:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara itu tidak berkuasa sama sekali. Pada banyak kesempatan memang kita seringkali mendengar bahwa kekuasaan negara berada di atas kekuasaan golongan, namun jika ditelisik lebih jauh maka sejatinya kita bisa mengatakan bahwa sesungguhnya negara sama sekali tidak memiliki kekuasaan.

Dalam pandangan yang ekstrim, maka sejatinya negara bukanlah sesuatu yang real atau rigid. Negara hanya bentuk abstrak dari sekumpulan masyarakat yang mendiami teritorial tertentu yang kemudian terikat dengan peraturan-peraturan yang disepakati bersama atau disepakati oleh sebagian besar masyarakatnya.

Karl Marx mengatakan bahwa negara tidak lebih dari sekedar alat bagi klan atau kelompok orang yang berkuasa. Banyak yang kemudian menilai bahwa Marx terlalu ekstrim dan menolak pemikiran Marx yang cenderung kekiri-kirian atau komunis. Namun adakah yang bisa mengatakan Marx keliru disertai dengan data atau fakta yang ada saat ini ? Cukup sulit jika menurut saya.

Apa yang disampaikan atau dirumuskan oleh Marx sejatinya memang sebuah kondisi faktual dan empirik (tanpa memandang aliran komunis atau sosialisnya). Zaman sekarang ini sangat sulit membedakan mana yang sejatinya kekuasaan negara dan mana yang sebenarnya kekuasaan pemerintah yang diatasnamakan kekuasaan negara.

Saya pribadi menyetujui kesimpulan dari Karl Marx jika berkaca kepada kondisi real yang ada. Kekuasaan negara dalam hal menentukan segala sesuatunya yang berhubungan dengan hajat hidup rakyatnya tidak lebih dari keputusan-keputusan yang diambil oleh penguasa (pejabat pemerintahan yang memerintah dalam sebuah negara). Sehingga cukup bagi saya untuk menyimpulkan bahwa negara adalah sebuah hal yang abstrak dan tidak ada kekuasaan di dalamnya, melainkan kekuasaan yang dimiliki oleh kelompok orang yang menguasai negara tersebut. 

Sebagai contoh kasus Century pada masa pemerintahan Presiden SBY, dimana negara menerbitkan pembayaran yang jumlahnya mencapai ratusan triliun, apakah itu bentuk kekuasaan negara ? Merubah CAR Ratio Bank Indonesia, apakah itu kekuasaan negara ? Bukan. Itu adalah bentuk kekuasaan pemerintah yang bertindak atas nama negara. Tidak lebih. Sehingga benarlah yang dikatakan oleh Marx bahwa negara hanyalah sebuah alat bagi kelompok yang berkuasa. Karena sejatinya kelompok yang berkuasa (dalam hal ini pemerintah) bisa mengambil keputusan apa saja yang digunakan untuk keuntungan kelompoknya atas nama negara.

Perpanjangan kontrak Freeport, apakah itu kekuasaan negara ? Juga bukan. Itu lebih terlihat sebagai bentuk pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkuasa atas nama negara, apakah keputusan tersebut menguntungkan negara ? Atau lebih menguntungkan kelompok ? Wallahualam...

Berdasarkan kenyataan yang ada, sudah semestinya kata-kata kekuasaan negara dihapuskan karena kerap hanya menjadi alat pengesahan pengambilan keputusan bagi pihak yang berkuasa. Produk hukum dan berbagai macam kebijakan yang digambarkan sebagai kekuasaan negara juga tidak lebih dari kekuasaan kelompok yang menguasai negara untuk kepentingan mereka di urutan pertama. 

Undang-Undang Dasar bisa diamandemen juga dikarenakan keputusan kelompok yang berkuasa, dan banyak lagi peraturan perundang-undangan lain yang lahir atau dirubah yang digunakan untuk mengakomodir kepentingan kelompok yang berkuasa. Jadi, masihkah ada kekuasaan negara itu ? Pandangan saya, sama sekali tidak ada. Tidak ada kekuasaan yang dimiliki oleh negara, hanya kekuasaan oleh kelompok yang menguasai negara, dimana kekuasaan mereka menjadikan mereka memiliki hak untuk menggunakan kekuasaan mereka atas nama negara. Wassalam...  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun