Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tahun 2029, Lalu Lintas Jakarta Bakal Seperti Singapura?

26 September 2018   18:13 Diperbarui: 26 September 2018   18:15 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MRT Jakarta, foto : Kompas.com

Pernah bepergian ke Singapura? Atau mungkin pernah bekerja dan menetap di Singapura? Apa kesan Anda? Saya dua kali berkunjung ke Singapura. Ketika itu saya mengunjungi adik saya yang bekerja dan menetap di sana. Itu tahun 2009. Kunjungan ke-2 saya di tahun 2014. Kali ini saya traveling. Benar-benar jalan-jalan ke Singapura.

Apa kesan yang saya dapatkan di Singapura? Yang pertama membuat saya sangat terkesan, adalah kota atau negara yang bersih dan Indah. Kesan kedua yang saya dapatkan dan masih teringat jelas di benak saya adalah transportasi yang sangat rapi. Tahun 2009 ketika berkunjung ke Singapura saya kemana-mana menggunakan MRT. 

Dari Bandara menuju ke mall saja, tinggal naik MRT. Kemudian dari Mall ke tempat adik saya tinggal, saya naik MRT dan kemudian menyambungnya dengan bus. Bus di Singapura yang saya tumpangi ini mirip dengan metro Trans, milik transjakarta.

Jalanan di Singapura saya lihat sangat jarang dilewati oleh kendaraan Pribadi. 

Bagaimana dengan Jakarta, sekembali dari singapura dan bahkan bertahun-tahun lewat, kondisi lalu lintas di Jakarta masih belum berubah banyak. Masih macet. Belakangan ini lumayan mendingan. Setidaknya sudah mulai berkurang semenjak diberlakukan sistem ganjil genap yang diperluas wilayahnya. Tapi ini mau sampai kapan.

Pembangunan MRT dan LRT masih terus berlangsung. Transjakarta sudah mulai lebih baik. Tapi apakah masih akan seperti ini terus menerus?

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono di acara FMB 9 mengaku Optimis bahwa pada 2029 nanti, kondisi lalu lintas di Jabodetabek akan seperti Singapura.  Sejumlah langkah melalui Perpres 55/2018 tentang Rencana Induk Transportasi, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) membuat Bambang optimis akan seperti Singapura pada tahun 2029.

Bambang menekankan soal pelayanan transportasi. Yakni, bagaimana mendekatkan angkutan umum ke masyarakat, biar perpindah. Baik pelayanan terkait sistem pembayaran, sistem informasi IT, bahkan sudah bisa booking seat.

Penduduk Jabodetabek luar biasa banyak. Bahkan, lebih besar dari sejumlah negara di dunia. Karena itu jika tidak  dilakukan integrasi fisik dan nonfisik, maka pada 2029 kondisi semua jalan di Jakarta akan berada dalam kondisi sarat kemacetan. "Keluar rumah warga akan bertemu dengan kemacetan. Itulah sebabnya,sudah menjadi tugas BPJT bersama dengan sejumlah pihak terkait, untuk mencari solusi. Di antaranya, dengan mengintergrasikan sistem semua model angkutan massal di Jabodetabek," ungkapnya.

Dari sejumlah program yang ada, Bambang menegaskan, tahun 2019 ini pihaknya akan memfokuskan pada angkutan penumpang dengan menargetkan sebanyak mungkin untuk menghadirkan bis ke permukiman. Jumlah bus ke pemukiman sekarang sudah 500 unit, target sebenarnya 1000 bis.

Terkait komuter, Bambang mengatakan, kini sudah bisa mengangkut sebanyak 1 juta penumpang per hari. Dan pada 2019, diharapkan mampu mengangkut 2 juta penumpang per hari. "Selain situ, kami memberlakukan kebijakan push untuk atur rekayasa lalu lintas," pungkasnya.

Kita tunggu saja, apakah 2029 nanti Jakarta Bisa Seperti Singapura. Apalagi MRT dan LRT sebentar lagi selesai. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun