Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Para Guru, Film "Big Brother" Ini Bolehlah Ditonton

14 September 2018   11:56 Diperbarui: 15 September 2018   06:01 3156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah terpatri dalam otak saya, ketika seorang Donnie Yen menjadi aktor utama dalam sebuah film, film tersebut adalah film laga, aksi atau kungfu. Peran Donnie Yen di film seperti IP Man dari yang pertama hingga ke-3, jelas sekali dia digambarkan jago kungfu.

Donnie Yen juga beberapa kali tampil di film Hollywood seperti Rogue One, dan sekuel terbaru dari xXx : Return of Xander Cage. Filmnya penuh aksi. Nah itu yang tergambar dalam pikiran saya di film terbaru Donnie Yen yang berjudul Big Brother yang sedang tayang di bioskop.

Saya menganggap film ini bakal penuh aksi kungfu, penuh adegah perkelahian. Tapi ternyata tidak. Film ini malah lebih banyak berkisah tentang Donnie Yen yang menjadi  Henry Chen Xia seorang mantan tentara yang menjadi guru. 

Henry memilih menjadi guru di sebuah sekolah yang hampir ditutup di Hongkong. Bahkan ketika dia melamar menjadi guru, Kepala Sekolah sempat mengatakan bahwa gajinya sangat kecil, tapi Henry tidak bergeming.

Di hari pertama bertugas menjadi guru, Henry malah mendapati bahwa kelas tempatnya mengajar, murid-muridnya urakan. Di film ini digambarkan, murid yang diajarnya nanti datang dengan beragam latar belakang dan masalah keluarga. Inilah yang menjadi daya tarik dari film ini.

Peserta didik di kelasnya, malah dengan terang-terangan memasak mi instan di dalam kelasnya. Parah banget bukan? Tapi Henry tidak marah. Malah Henry menjelaskan bahaya dari mi instan yang mengandung MSG. MSG ini dikatakan tidak sehat dan menyebabkan banyak penyakit.

Begitu juga ketika Henry mendapati salah satu peserta didik yang merokok. Bukannya dihukum dengan keras, tapi Henry malah mengambil rokok tersebut dan membagikan kepada siswa, dan para siswa ini diminta memberikan informasi apa saja yang terkandung di dalam rokok, dan bahan ini berbahaya. Benar-benar sebuah pendekatan yang berbeda.

Yang sangat menarik dari film ini adalah ketika Henry mencari tahu berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para siswa di luar sekolah. Henry mendatangi orangtua murid dan lingkungannya. Salah satu peserta didik yang tomboy, dan menghadapi masalahnya dengan orang tua siswa tersebut malah dibuat balapan gokar dan berhasil membuat orang tua siswa tersebut terbuka matanya.

Adegan perkelahian di film ini sangatlah minim. Mungkin cuma 10 atau 20 persen dari waktu film ini. Adegan perkelahian hanya terjadi ketika henry mencari salah satu peserta didiknya yang diculik oleh Mafia. Mafia ini ternyata adalah siswa seangkatan Henry di sekolah tersebut dan bermasalah dengan Henry.

Secara ide dan plot, film ini sangatlah simpel. Kita tidak akan dibuat ribet dengan dialog yang sulit. Tapi film ini sarat makna. Permasalahan pendidikan di Hongkong dengan tingkat bunuh diri siswa yang cukup buruk dijelaskan di film ini. Makna yang lain yang bisa didapat adalah guru yang mau mengetahui permasalahan peserta didiknya.

Tak ada salahnya kalau guru atau pengajar menonton film ini. Bukan untuk jadi jagoan kungfu, tapi melihat pendekatan yang dilakukan oleh guru kepada siswanya. Siapa tahu saja bisa menginspirasi.

Film ini saya bisa berikan angka 7.5 dari 10. Tak rugi menontonnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun