Belakangan ini, di media sosial lagi rame-ramenya ngebahas soal serbuan tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia. Banyak beredar informasi, TKA asal Tiongkok didatangkan ke Indonesia. Widih ngeri bener isu yang beredar ini.
Jujur saja, saya termasuk panasaran dengan isu ini. Meskipun banyak yang sudah mengcounter ini di media sosial, jujur saja saya masih panasaran. Bener atau nggak sih isu ini?
Sampai kemudian, saya diundang untuk hadir di Forum Merdeka Barat 9 atau FMB 9 di Kementrian Kominfo. Saya memang bukan baru sekali sih datang ke FMB 9 ini. Tapi dengan isu yang sangat menarik ini, saya pasti semangat 45 untuk datang meskipun Jakarta sedang dilanda hujan gerimis.Â
Apa yang dibahas di FMB hari ini? Soal Perpres 20 Tahun 2018. Perpres ini tentang penggunaan TKA. Gara-gara Perpres ini, warganet jadi riuh. Ada yang bilang, ntar TKA bakal menyerbu Indonesia.Â
Pertanyaan kembali muncul. Bener nggak sih?
Pak Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, menjelaskan, Perpres 20 Tahun 2018 ini hanya untuk memberikan kemudahan dari sisi prosedur dan proses birokrasi perizinan.
"Kalau izin bisa diberikan dalam waktu satu hari, kenapa harus satu bulan atau satu minggu?" Ujar Menaker lugas tajam dan terpercaya (lah kok jadi tag line situs berita ya).
Menaker juga mengatakan, TKA yang diberikan izin di Indonesia jumlahnya hanya kurang lebih 85.000. Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia, sangat kecil sekali. Penduduk Indonesia ada 263 juta lebih.
Wadoh. Saya pun kaget. Saya awalnya mikir TKA di Indonesia ini buanyaaknya minta ampun. Lah dijelasin sama pak Menaker ternyata cuma segitu doang.
Menaker juga menjelaskan, untuk menciptakan lapangan pekerjaan, Investasi di Indonesia harus ditingkatkan. Perpres ini, untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia.Â
Investasi Internasional yang masuk ke Indonesia makin banyak, lapangan pekerjaan akan tercipta.