Mohon tunggu...
Tolib
Tolib Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis dengan ceria

Mohon maaf jika ada salah kata salah bahasa, cuma belajar menulis dan mengeluarkan aspirasi saja

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ribuan Anggota KPPS Meninggal, Ajal atau Korban?

16 Mei 2019   04:20 Diperbarui: 16 Mei 2019   04:27 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019 merupakan Pemilu paling bersejarah di tahan air Indonesia, pasalnya pemilu kali ini bukan hanya satu surat suara yang di coblos tapi sampai lima surat suara serta banyak anggota KPPS yang meninggal dunia.

Ini perlu adanya evaluasi dari pemerintah pusat, karena pemilu seperti ini pemilu yang melelahkan bagi penggeraknya, ya walau simpel karena dengan memilih anggota DPD, DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI dan Capres Cawapres bisa dilakukan dengan satu hari.

Banyak media lokal ataupun nasional sudah memberitakan bahwa ribuan penggerak pemilu di Indonesia meningal dunia, ya mesti kalau bahasa kampung kami meningal itu sudah ajalnya. Tapi meninggal itu ada penyebabnya juga sepertinya.

Pengalaman saya belasan tahun tinggal dan hidup di sebuah kampung yang begitu tertinggal namanya kampung Cigaber desa Lebak Peundeuy Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Banten, di sana kurang informasi karena sana susah jaringan operator. 

Kebiasaan orang kampung menganggap wafatnya seseorang itu karena sudah takdir yang maha kuasa, karena mereka sudah mempercayai kematian seseorang itu ditentukan sang maha kuasa. Wajar lah orang kampung kalau ada ketidak Tahuna.

Bahkan kami yang beragama Islam masih mempercayai bahwa kematian atau ajal seseorang sudah ditentukan oleh Allah SWT, ayat Al Qur'an juga sudah berbicara.

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. (QS. Ali Imran [3]: 145).

Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak pula dapat memundurkannya (QS. al-Hijr [15]: 5; al-Mu'minun [23]: 43)

Allah SWT juga menegaskan:

Di mana saja kalian berada, kematian akan menjumpai kalian kendati kalian berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS. an-Nisa' [4]: 78).

Ayat ini menegaskan, jika orang berupaya menghindar dari kematian---dengan jalan membentengi diri dari apa saja yang dia sangka menjadi sebab datangnya kematian seakan dia berlindung dalam benteng yang tinggi lagi sangat kokoh sekalipun---maka hal itu tidak akan bisa menghindarkannya dari kematian. Sebab, semua yang disangka sebagai sebab maut itu baik berupa sakit, perang, dsb, sejatinya bukanlah sebab maut. Semua itu hanyalah kondisi yang didalamnya kadang terjadi kematian, namun kadang juga tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun