Mohon tunggu...
Kurniawan Sakti
Kurniawan Sakti Mohon Tunggu... lainnya -

Berusaha menjadi lebih baik dan begitu seterusnya....... Teruslah menebar virus kebaikan......

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Soal Kenaikan Listrik

7 Juni 2017   14:46 Diperbarui: 7 Juni 2017   15:00 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekian lama tidak nulis disini.

Mohon maaf kalau penulisan saya tidak rapi.

untuk Presiden Joko Widodo saya bukan menghina atau menulis kasar(karena saya bukan berbicara) cuma menghimbau bukan juga untuk minta dikasiani karena saya terus berusaha dan bersemangat bekerja. Dan juga nggak mau terkenal.... saya hanya mewakili orang - orang yang ekonomi lemah (termasuk saya).... klo saya ini masih dapat penghasilan tetap mungkin nggak pasang status beginian.... penghasilan kurang lebih 1,5 juta + penghasilan istri sebulan sekarang itu pun serabutan sana sini tanggung istri dan anak (bukan bearti nggak bersyukur)..... mbok ya yang sehrusnya diperbaiki itu SDM di PLN-nya supaya bersyukur sudah bekerja di PLN dan tidak pungli agar subsidi tepat sasaran....

saya sebelumnya bersyukur dapet kontrakan dengan listrik subsidi karena meringankan dan bisa mengatur sirkulasi keuangan. kenaikan pertama dan kedua saya hitung masih masuk dalam hitungan.... setelah kenaikan ketiga dan keempat harus berpikir keras.... karena yang biasanya 1 bulan cukup sekrang kurang dari cukup.... klo saya masih mendapatkan penghasilan tetap kontrakan saya nggak 900 daya listriknya(bukan sombong) diatasnya itu karena bisa disambi untuk mencari uang tambahan lewat dunia maya (sekarang harus pikir dua kali) dan perlu bapak tahu saya juga sudah kurang lebih 4-5 tahun tidak pakai bahan bakar subsidi karena saya orang yang tahu diri karena saya bukan bukan mengambil hak orang lain. kalau saya KKN pak mungkin saya sudah kaya dari dulu. kenapa, saya dulu pernah bekerja di notaris yang bisa dibilang lahan basah tetapi saya keluar karena harus kuat imam pak bukan bearti mantab bos saya koruptor tetapi karyawannya. cukup 4 bulan saya bekerja di situ klo saya betahkan dan iman saya ini kalah mungkin saya sudah punya mobil seperti karyawan itu yang 3 tahun kemudian di keluarkan karena ketahuan korupsi. selain dari karyawan notaris ada juga di kemenkumham dan BPN.

tetapi sepertinya bapak yang kita(atau saya) elu elukan dari jaman memerintah solo sampai jadi pemimpin RI mbok ya adil jangan kalah sama politik yang menaungi bapak. saya ini bukan tidak kreatif tetapi kreatif saya terbatas pada modal..... hanya sebatas angan yang belum terwujud(tidak tahu kapan terwujudnya.... terus bagaimana nasib pedagang kelontongan yang di bawah saya.... atau orang - orang yang ekonomi di bawah saya.... jadi tolong difikirkan lagi.... sepertinya sudah banyak pendukung bapak yang sumpah serapahi bapak..... walaupun itu mungkin bukan salah bapak melainkan politik yang menaungi bapak....

sepertinya itu curhat saya.... klo mau di panjang kali lebar bisa kepanjangan.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun