Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dibanding Masuk Jam5 Pagi, Cara Ini Lebih Menyenangkan Untuk Siswa

4 Maret 2023   20:01 Diperbarui: 4 Maret 2023   20:05 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar detik.com

Saat artikel ini ditulis, sebenarnya peraturan yang dibuat oleh Gubernur  NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, tentang masuk sekolah jam 5 pagi sudah direvisi menjadi jam 5:30.Namun masih menarik untuk dibahas karena motif dari Viktor memberlakukan jam belajar di pagi buta konon untuk meningkatkan, kompetensi, disiplin dan etos kerja siswa.

Lalu apakah jam 5:30 sudah tidak kepagian? Saya rasa iya, walaupun ada yang memberi komentar bahwa 5:30 WITA sama seperti 6:30 WIB.Ada selisih sekitar satu jam antara timur dan barat.Justru premis masuk sangat pagi inilah yang disikapi kritis.

Jika masuk jam 5:30 maka siswa harus bangun lebih awal, kendala yang akan dihadapi seperti transportasi hingga sarapan yang belum tersedia.Tentu akan ada yang berkomentar, ya suruh orang tuanya bangun lebih pagi dong untuk menyiapkan sarapan.Tapi bagi saya ide tersebut kurang holistik.

Bagaimana jika kebijakan viktor yang meminta murid masuk lebih pagi juga dibarengi dengan insentif.Seperti kata Viktor, anggaran pendidikan di NTT di atas 20 persen.Insentif bisa berupa tersedianya makanan bergizi di sekolah setiap pagi, kalau perlu makan siangnya juga.Waktu saya sekolah dasar dulu ada tuh makanan gratis di hari tertentu yang dibagikan sekolah.

Sehingga kebijakan Viktor tentang masuk sekolah lebih dini diimbangi dengan gizi yang baik untuk siswa.Karena jika tujuannya meningkatkan kompetensi, tidak bisa hanya sekedar meminta siswa masuk lebih pagi, lalu tiba-tiba prestasi siswa melejit.Apa insentif bagi para pelajar?

Belum lagi bicara tenaga pengajarnya.Bagaimana dengan guru? Adakah insentif khusus agar stamina para guru tetap terjaga saat mengajar begitu pagi? Bagaimana kalau pagi-pagi di jam 5:30 dilakukan senam pagi dulu lalu sarapan bersama.Sehingga ada kebersamaan, baik murid dan guru sehat secara rohani dan jasmani.

Hal-hal kecil seperti inilah yang belum kita dengar dari Viktor.Hanya ada tuntutan pada siswa tanpa dibarengi dengan sesuatu yang bisa meningkatkan semangat para pelajar dan pengajar.Sekali lagi kita tentu harus berkaca pada Finlandia, negara dengan predikat sistem pendidikan terbaik di dunia ini justru para siswanya masuk jam 10 dan selesai jam 2 atau jam 3.

Apakah dengan meminta siswa masuk lebih pagi akan menambah kebahagiaan siswa, atau malah menguranginya? Inilah yang dilakukan Finlandia, bagaimana Finlandia menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk para muridnya.Jika siswa tidak bahagia tentu akan sulit bagi mereka untuk menyerap pelajaran.

Maka Viktor harus mengambil langkah yang lebih komprehensif, tidak bisa satu kebijakan tanpa disokong kebijakan lainnya. Hanya dengan merubah jam belajar menjadi lebih pagi tak serta merta membuat prestasi siswa meningkat.

What next ? Adalah pertanyaan yang harus dijawab Viktor setelah meminta siswa untuk masuk sekolah lebih pagi.Akan diisi apa kegiatan di pagi hari? Alangkah bagusnya jika pandangan yang saya tulis di atas bisa terlaksana.Dimulai dari hal sederhana, seperti sekolah menyediakan sarapan pagi, tak perlu yang berat-berat, yang penting bergizi.Senam, nonton video inspiratif bareng, ceramah dan kegiatan positif lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun