Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, dari Presiden "Pencitraan" hingga Presiden "Mempesona"

16 Maret 2021   18:37 Diperbarui: 16 Maret 2021   18:52 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: cnn indonesia

Namun faktanya Jokowi memilih untuk menaati konstitusi. Ini membuktikan bahwa Jokowi bukanlah presiden pencitraan seperti yang banyak dituduhkan lawan politiknya. Di awal kemunculannya Jokowi banyak dituduh pencitraan karena sering blusukan.

Namun kegiatan blusukan itu sekarang sudah membuahkan hasil. Ada begitu banyak infrastruktur penting yang dibangun oleh Jokowi. Seperti Bendungan hingga jalan tol. Kerja-kerja Jokowi yang begitu substansial dan fundamental akhirnya membuat rakyat terpesona.

Untuk pertama kalinya setelah runtuhnya orde baru, Rakyat ingin dipimpin oleh seorang presiden lebih dari dua periode. Tentu  ada yang setuju dan ada yang tidak. Sebab dikhawatirkan kepemimpinan yang terlalu lama akan melahirkan pemerintahan yang otoriter.

Lagi pula kita punya sejarah kelam tentang meruntuhkan pemerintahan yang otoriter. Ada banyak nyawa melayang saat memperjuangkan agar presiden Soeharto turun dari jabatannya. Tentu ini adalah tragedi berdarah yang tidak ingin diulang oleh Jokowi.

Tapi terlepas dari itu semua, sekalipun Jokowi sudah menolak memimpin Indonesia selama tiga periode. Kita harus mengakui bahwa Jokowi adalah presiden terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Dan kini Jokowi telah menghipnotis rakyat yang melihat hasil kerja tangannya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun