Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY-AHY Memohon Belas Kasihan Jokowi

6 Maret 2021   18:31 Diperbarui: 6 Maret 2021   18:38 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar tempo.co

"Hari ini kami berkabung, Partai Demokrat berkabung. Sebenarnya bangsa Indonesia juga berkabung. Berkabung karena akal sehat telah mati, sementara keadilan, supremasi hukum, dan demokrasi sedang diuji,"SBY

Publik tentu dikagetkan dengan manuver tajam ketua staf kepresidenan Moeldoko. Awalnya Agus Harimurti Yudhoyono sudah melemparkan isu kudeta yang direncanakan oleh Moeldoko serta kader partai Demokrat yang membelot. Namun Agus Harimurti malah mendapat kecaman dan Moeldoko juga membantah tuduhan Agus Harimurti tersebut.

Namun hari ini kita bisa melihat bahwa apa yang dilemparkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono bukan berita bohong. Ngopi-ngopi yang dilakukan oleh kader partai Demokrat yang membelot bersama Moeldoko ternyata berujung Pada kongres luar biasa, yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum partai Demokrat.

Banyak pihak menyayangkan langkah Moeldoko sebagai ketua staf kepresidenan. Disayangkan karena Moeldoko tidak mundur dulu dari jabatannya sebagai ketua staf kepresidenan. Tentu kisruh Partai Demokrat ini akan berjalan panjang Oleh karena itu Moeldoko diharapkan dapat mengundurkan diri dari jabatannya. Sebab Sudah barang tentu Apa yang dilakukan Moeldoko mencoreng wajah Presiden Jokowi.

Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Majelis tinggi Partai Demokrat sampai harus turun tangan dan menyatakan "perang." Susilo Bambang Yudhoyono sampai harus turun membuat pernyataan lewat konferensi pers. Susilo Bambang Yudhoyono pun mengecam Moeldoko dan menyesal pernah memberikan jabatan kepadanya. Upaya Partai agar Presiden Jokowi mengintervensi upaya kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono pun berbuah nihil.

Diberitakan bahwa Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) akan memproses hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara. Di mana, hasil KLB Deli Serdang menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat.

Sampai detik ini pun tampaknya Jokowi tidak akan mengintervensi konflik internal partai Demokrat.Malahan melalui menkopolhukam, Profesor Mahfud MD, pemerintah sudah menyatakan sikapnya.

"Bg Pemerintah skrg ini peristiwa Deli Serdang merupakan mslh internal PD. Bukan (minimal belum) menjadi mslh hukum. Sebab blm ada laporan atau permintaan legalitas hukum baru kpd Pemerintah dari Partai Demokrat. Pemerintah skrng hny menangani sudut keamanan, bkn legalitas partai."Mahfud MD

Tentu saat ini ini Agus Harimurti Yudhoyono dan SBY tidak dapat tidur nyenyak. Karena bisa saja mereka kalah dan hasil Kongres luar biasa yang memilih Moeldoko sebagai ketua umum mendapat pengesahan dari Kemenkumham.

Sebab yang namanya politik tidak bisa dilepaskan dari power penguasa. Selama ini kita melihat bahwa Partai Demokrat sangat jauh dari relasi kekuasaan. Tentu tidak adil jika bicara secara hukum. Tapi kembali lagi ini adalah masalah politik.

Yang namanya politik kepentingan adalah target utama. Mengerikan memang jika sampai Partai Demokrat versi Moeldoko disahkan. Tentunya akan mengakhiri karir politik Agus Harimurti Yudhoyono. Namun saya pribadi lebih mendukung Partai Demokrat versi Agus Harimurti Yudhoyono.

Bukan karena saya pendukung Agus Harimurti, hanya saja saya merasa cara yang dilakukan oleh Moeldoko tidaklah benar. Kalau mau mengkudeta harusnya yang melakukannya adalah orang dalam. Lagipula seperti yang dikatakan Agus Harimurti Yudhoyono, para kader Demokrat yang menginisiasi kongres luar biasa kebanyakan mereka yang sudah lama tidak aktif.

Tapi bagaimanapun menarik untuk menanti kelanjutan konflik Partai Demokrat ini. Kita tunggu saja kelanjutannya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun