Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Standar Tertinggi Pemimpin, AHY Terjembab di Dasar Klasemen

4 Februari 2021   22:41 Diperbarui: 4 Februari 2021   23:06 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar kompas.com

"Seperti kita tahu belakangan ini Partai Demokrat bergejolak. Nama Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, turut terseret dalam isu kudeta terhadap sang ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono. Suksesor Susilo Bambang Yudhoyono tersebut pun sampai menggelar konferensi pers di Taman Politik Wisma Proklamasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Senin, 1 Februari 2021 lalu."

"Menurut Politikus senior Partai Demokrat Yus Sudarso, setidaknya terdapat empat faksi yang menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono diganti sebagai ketua umum Demokrat. Faksi pertama yang menginginkan perubahan yakni kelompok Subur Budhisantoso, Ketua Umum Partai Demokrat 2001-2005. Kedua, faksi Ketum Demokrat hasil kongres 2005 di Bali yakni Hadi Utomo. Faksi ketiga, kata Yus, adalah kelompok Anas Urbaningrum. Berikutnya yang menginginkan perubahan di Demokrat yakni faksi Marzuki Alie."

Jualan kepemimpinan bergaya milenial sepertinya memang tidak cukup mujarab di Indonesia. Istilah kepemimpinan milenial sebenarnya menjadi booming karena demografi Indonesia  yang didominasi kaum muda dalam beberapa tahun ke depan. Itu Kenapa meraup suara milenial menjadi hal yang penting bagi para politisi. Tapi ternyata dugaan itu salah.

Terbukti Kok bagaimana Sandiaga Uno ternyata tidak cukup menarik untuk mendongkrak suara Prabowo dalam pemilihan presiden di tahun 2019. Jokowi yang didampingi oleh Kyai Ma'ruf Amin malah lebih efektif dalam meraup suara kaum milenial. Maka dalam hal ini Jokowi adalah ikon baru Pemimpin dambaan rakyat Indonesia di era modern. Jika kita lihat Jokowi Sebenarnya bukan kaum milenial. Tapi Jokowi pandai membawa diri untuk dekat pada komunitas dan sosok-sosok populer di kalangan milenial.

Jokowi juga peka dan hafal apa yang menjadi konsen para kaum milenial dalam berbagai isu. Maka milenial di sini tidak boleh dimaknai hanya sekedar soal usia saja. Jokowi memenangkan suara Kawula Muda bukan karena dia masih muda. Tapi Jokowi memiliki pemikiran yang fresh, Jokowi memiliki spirit yang sama dengan para kaum milenial. Sementara kita melihat Bagaimana strategi kampanye Agus Harimurti Yudhoyono sangat kuno.

Dalam beberapa unggahannya di media sosial kita bisa melihat Bagaimana Agus Harimurti Yudhoyono masih berkampanye dengan membuat gerobak untuk para UMKM. Betul itu baik untuk membantu masyarakat. Tapi secara politis strategi itu kurang nendang. Agus Harimurti Yudhoyono harus berani bermain dalam isu yang lebih dominan di kalangan anak muda.

Seperti dunia e-sport, start up, dan berbagai isu lain yang memang menjadi fokus Kaula muda. Maka Agus Harimurti Yudhoyono harus menjadikan Jokowi sebagai standar terendahnya jika ingin memenangkan pemilihan presiden di tahun 2024. Jokowi saat ini adalah standar tertinggi pemimpin Indonesia yang pernah ada. Dan Agus Harimurti Yudhoyono harus menjadikan Jokowi sebagai standar terendah. Artinya kalau Agus Harimurti Yudhoyono ingin menjadi presiden dia harus memiliki standar yang lebih tinggi dari Jokowi.

Mustahil Agus Harimurti Yudhoyono bisa menang jadi presiden jika standarnya lebih rendah dari Jokowi. Karena tampaknya rakyat Indonesia masih mendambakan presiden yang berasal dari sipil. Karena yang berasal militer tidak menjamin ketegasannya dalam memimpin Indonesia. Maka Agus Harimurti Yudhoyono harus lebih luwes dan brilian pemikirannya dari Jokowi.

Namun sebagai sosok yang mencitrakan kaum milenial tampaknya kita tidak cukup mudah untuk membaca atau mendengar pemikiran-pemikiran Agus Harimurti Yudhoyono tentang berbagai isu. Harusnya Agus Harimurti Yudhoyono lebih agresif dan tidak menjadi eksklusif, harusnya Agus Harimurti Yudhoyono lebih sering turun ke bawah dan juga ekspresif di media sosial untuk memperkenalkan pemikirannya dalam berbagai isu.

Barulah kita bisa menilai Apakah Agus Harimurti Yudhoyono adalah orang yang bisa kita percayai sebagai pemimpin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun