Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Presiden Jenius, Redupkan Sinar Prabowo-Sandi hingga Rizieq Shihab Effect

27 Desember 2020   21:12 Diperbarui: 27 Desember 2020   21:20 4766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar CNN Indonesia

Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun 2021. Indonesia baru saja menjalani periode ke-2 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Harus kita akui pengaruh Jokowi begitu kuat. Di periode pertamanya saja Jokowi menghadapi banyak tantangan dan penolakan.

Sebab Jokowi lahir dari kalangan sipil yang tidak populer untuk menjadi presiden Republik Indonesia. Itu sebab banyak pihak secara frontal mengejek bahwa Indonesia akan hancur jika dipimpin oleh orang tidak berpengalaman seperti Jokowi. Namun fakta berkata lain, berkat tangan dingin dan sikapnya yang tidak emosional, Jokowi mampu membuat pemerintahannya berjalan stabil dan pembangunan menunjukkan progresnya.

Jokowi juga lahir di era media sosial sudah sangat maju. Sehingga berita bohong dan hoax adalah tantangan pemerintahan Jokowi. Jokowi pernah diterpa isu sebagai keturunan komunis, dan yang paling kental adalah Jokowi dituduh sebagai pemimpin yang mengkriminalisasi ulama.

Tentu semua itu tidak benar dan lagi-lagi dengan racikannya yang matang Jokowi mampu menstabilkan pemerintahannya dari serangan hoak pihak lawan. Dan di periode keduanya Jokowi malah semakin mampu membuat pemerintahannya semakin kokoh dengan menaklukkan pihak oposisi yaitu Prabowo Subianto dan sandiaga Uno yang kini menjabat menteri dalam Kabinet Jokowi.

Sinar oposisi meredup karena mereka semua tunduk dalam Komando Panglima tertinggi Indonesia Joko Widodo. Beberapa pengamat pun mulai menyarankan agar tokoh seperti Agus Harimurti Yudhoyono dari partai Demokrat mulai memperjelas posisinya sebagai oposisi. Seperti Partai Keadilan Sejahtera yang terus mengkritisi pemerintahan Jokowi dan berharap kehadirannya sebagai oposisi tunggal dapat meraup suara untuk Pilpres tahun 2024.

Sinar tokoh lain yang mengambil jalur berbeda seperti Rizieq Shihab mulai redup karena tersandung kasus hukum. Memang sejak Prabowo bergabung dalam pemerintahan Rizieq Shihab belum menyuarakan dukungannya pada siapapun, walaupun kemungkinan besar akan jatuh pada Anies Baswedan. Namun kiprah Anies Baswedan juga terganjal pandemi covid 19, Anies Baswedan dinilai melakukan blunder karena kasus kerumunan Rizieq Shihab.

Di tengah meredupnya lawan politik Jokowi, muncul suara-suara sumbang yang menyuarakan agar Jokowi lanjut sampai 3 periode. Walaupun Jokowi sendiri dengan tegas menyatakan hal itu malah mencoreng namanya karena menghianati semangat reformasi. Sekalipun Jokowi 3 periode tidak terlaksana namun hal itu hanya makin menyimpulkan betapa kuatnya kepemimpinan Jokowi di periode keduanya.

Mereka yang memainkan isu identitas dan agama juga meredup. Karena tak terbantahkan bahwa Jokowi mengangkat seorang ulama sebagai wakilnya. Kehadiran Mahfud MD sebagai Menko Polhukam juga semakin menguatkan narasi bahwa pemerintahan Jokowi tidak mengkriminalisasi ulama.

Karena mereka yang saat ini mendekam di penjara adalah murni tindak pidana dan bukan tahanan politik. Beberapa tokoh coba mengimbangi kokohnya kepemimpinan Jokowi dengan coba menciptakan narasi dan poros baru. Seperti koalisi aksi menyelamatkan Indonesia yang dibangun oleh Din Syamsudin dan Gatot Nurmantyo, namun gerakan ini pun tampaknya harus sabar menunggu sampai Pilpres 2024.

Sebab Jokowi adalah pemimpin sah yang dipilih oleh rakyat dalam pemilihan umum yang transparan. Sehingga tidak ada cerita untuk melengserkan Jokowi seperti yang sering dituntutkan oleh Amien Rais. Kita tahu Amien Rais sering meminta Jokowi untuk mundur, sungguh sebuah permintaan yang tidak layak di akomodasi.

Tahun 2021 Jokowi akan semakin stabil dalam menjalankan pemerintahannya. Karena pihak oposisi sudah ditaklukan maka isu yang beredar di masyarakat mulai memasuki substansinya. Jokowi tidak lagi diterpa isu hoax ataupun isu yang sarat politik, melainkan perdebatan mulai masuk ke dalam pencapaian atau kegagalan pemerintah dalam menjalankan program-programnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun