Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ruhut-Ferdinand Keluar, SBY-AHY Semakin Lemah, Demokrat Harus Lebih Cerewet

21 November 2020   15:44 Diperbarui: 21 November 2020   15:49 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya."Andi Arief, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat.

Saat Partai Demokrat di Amerika sedang jaya-jayanya karena kemenangan Joe Biden, Partai Demokrat di Indonesia tampaknya semakin terperosok ke dalam lembah kegelapan. Penunjukan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai penerus Susilo Bambang Yudhoyono, tampaknya bukan membuat Partai Demokrat menjadi lebih kuat, melainkan semakin tidak jelas sikapnya.

Dalam banyak kasus, termasuk kasus Habib Rizieq saat ini, bahkan Partai Demokrat tidak mengambil sikap untuk memperjelas posisinya. Hanya Andi Arief yang belakangan memberi komentar seputar pengerahan TNI untuk menurunkan baliho Habib Rizieq.

Andi Arief mewakili suara Partai Demokrat tampak keberatan dengan sikap TNI. Menurut Andi arief pengerahan TNI adalah bukti bahwa negara sudah kalah. Ada dua hal yang menjadi kelemahan sikap Partai Demokrat yang tergambar dalam pernyataan Andi Arief.

Pertama, sama halnya dengan Partai Demokrat di Amerika, Partai Demokrat di Indonesia juga berusaha mencerminkan sikap moderat. Artinya partai yang tidak memainkan isu identitas, agak liberal, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Kalau memang Citra ini yang ingin ditampilkan, seharusnya Partai Demokrat mendukung aksi TNI.

Karena isu yang coba dilawan TNI adalah provokasi yang coba di Perlihatkan oleh Habib Rizieq dan kelompoknya. Tapi nyatanya Partai Demokrat tidak mengambil sikap demikian. Harusnya jika ingin menjadi moderat Partai Demokrat mendukung segala perlawanan terhadap isu agama yang dipolitisasi.

Kedua, sikap Partai Demokrat nanggung karena mereka masuk di tengah jalan.Partai Demokrat tidak mengomentari tentang kerumunan yang diciptakan Habib Rizieq. Padahal turut aktif memberi reaksi pada isu-isu yang sedang hangat adalah peluang bagi Partai Demokrat untuk dinilai oleh rakyat.

Bagaimana pandangan Demokrat? Apakah pandangan-pandangannya adil?Apa pandangan-pandangan Demokrat mewakili rakyat? Sayang hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh partai Demokrat. Sejak keluarnya Ruhut Sitompul dan Ferdinand Hutahaean Partai Demokrat semakin pasif.

Ketua Umum Partai Demokrat saat ini juga tidak berbeda jauh dengan pendahulunya. Sempat melakukan langkah-langkah yang luwes di awal kepemimpinannya, Kini sang suksesor kembali jaim seperti pendahulunya. Padahal Partai Demokrat butuh identitas menjelang tahun 2024.

Semakin Partai Demokrat pasif semakin tenggelam mereka di antara riuhnya suara partai lain. Partai lain masih untung, kalaupun pasif, setidaknya mereka sudah berkoalisi dengan pemerintah. Jadi jatah jabatan sudah ada di tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun