Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ruhut Sitompul Pelindung Jokowi-Ahok dari Serangan Fadli Zon

17 September 2020   13:59 Diperbarui: 17 September 2020   14:05 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang tampaknya, dukungan Ruhut itu sudah paketan.Maksud saya, saat dia mendukung Jokowi, dia juga akan mendukung Ahok.Sama halnya, mereka yang membenci Jokowi biasanya juga membenci Ahok.Disebut sepaket karena Jokowi-Ahok pernah bersama memimpin DKI Jakarta.

Baru-baru ini Ahok membuat gaduh publik dengan membongkar aib pertamina ke publik.Saya sudah memberi tanggapan, dan saya dukung.Sebab Pertamina adalah perusahaan terbuka dan juga BUMN yang artinya milik negara, jadi tidak ada salahnya hal-hal sensitif dalam perusahaan itu dibuka ke publik.

Anggaplah, selama ini tidak ada komisaris yang berani membongkar sisi gelap Pertamina.Memang kadang diperlukan shock therapi, agar suatu lembaga berbenah. Seperti covid19 inilah, setelah ada covid19 ini banyak artis mulai membangun channel Youtube. Mulai sadar pentingnya punya penghasilan lewat dunia digital.

Sama halnya dengan banyak masyarakat, mulai sadar untuk punya bisnis online sendiri.Karena masa depan memang ada di ranah digital.

Seperti kita tahu, dalam satu pernyataannya Ahok bilang begini,"Persoalannya kalau saya jadi dirut, ribut. Kadrun-kadrun mau demo, mau bikin gaduh lagi Republik ini," ungkap Ahok dalam kanal YouTube POIN, belum lama ini.

Menurut fadli Zon kata kadrun yang dipakai Ahok bisa memecah belah masyarakat.Ruhut Sitompul pun tidak tinggal diam, lewat akun twitternya dia berujar,"Giliran si Ahok bilang kadrun Fadli Zon Marah.Selama ini ada yang teriak-teriak kafir belagak bego." Begitulah sanggahan Ruhut untuk kritik Fadli Zon.

Sebenarnya sekalipun ada serang menyerang atau tangkis menangkis, sulit bagi publik merubah penilaiannya.Bisa saja sih, tapi mungkin jumlahnya kecil.Tapi hadirnya tokoh seperti Ruhut, setidaknya bisa jadi pembacaan publik bahwa pemerintah juga punya opinion leader yang sama kerasnya dengan yang dimiliki oposisi.

Dalam hal ini saya rasa ucapan Ahok ada benarnya.Dan Ruhut juga tidak salah karena faktanya memang demikian.Saya ingat sekali bagaimana saat Ahok diisukan menjadi komisaris Pertamina, banyak kelompok yang menolak.Kelompoknya pun itu-itu lagi.

Jadi pemilihan kata kadrun tidak memecah belah.Hanya saja kata itu sudah terasosiasi dengan suatu kelompok.Dan mungkin ada yang tidak senang dengan pemilihan kata tersebut.

Di sisi lain. Ahok juga sudah bertemu Menteri BUMN untuk mendinginkan isu yang terjadi.Jadi menurut saya ya ini hal yang biasa saja.Hidup kan dinamis, tidak statis.Apalagi dalam politik dan bisnis.

Kembali ke Ruhut.Bisa jadi Ruhut masih akan terpakai dalam pilpres 2024.Entahlah, pada siapa Ruhut akan menyerahkan dukungannya.Kemungkinan besar pada PDIP, karena dia juga adalah kader PDIP saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun