Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pertemuan AHY-Puan Maharani Hancurkan Tembok Pembatas Mega-SBY

22 Agustus 2020   17:13 Diperbarui: 22 Agustus 2020   17:09 3046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah pada artikel sebelumnya saya memprediksi arah partai Demokrat, tak lama kemudian keyakinan saya itu tampaknya akan terkonfirmasi kebenarannya dengan sepak terjang AHY baru-baru ini.Berbeda dengan SBY yang sudah mempercayakan kursi ketua umum partai pada anaknya, Megawati tampaknya belum mau melepas jabatannya dalam PDIP kepada anaknya Puan. Tapi hal itu hanya masalah waktu saja. Karena saat ini Puan adalah ketua DPR, anak kandung Megawati, dan sudah pasti orang penting di PDIP.

Tapi perubahan kepemimpinan di kubu partai Demokrat sudah cukup mengubahtensi hubungan PDIP-Demokrat.Seperti yang kita semua tahu, hubungan PDIP dan Demokrat di bawah kepemimpinan SBY-Megawati sangatlah kaku. Dua kali pertarungan pilpres cukup membuat hati Megawati menjadi beku pada SBY. Mega menganggap SBY adalah menteri yang berkhianat.

Tapi tradisi itu tampaknya akan segera berhenti karena kehadiran AHY dan Puan.Kepemimpinan AHY tampak lebih lentur, tak ada beban masa lalu dan gengsi yang menghambatnya. Hal yang tidak dilakukan oleh seorang SBY.Wajar, mengingat SBY adalah mantan presiden yang memimpin Indonesia selama dua periode. Maka sekalipun ketua umum partai Demokrat, SBY bukan hanya seorang politikus yang licin. Langkahnya berat karena dia adalah mantan presiden dua kali.

Akan sangat aneh, dan terasa menurunkan derajatnya jika tiba-tiba seorang SBY sowan ke Puan, Sowan ke ketua partai politik.Hal itu terkesan menurunkan derajatnya. Lain hal kalau dia hanya ketua umum tanpa pernah menjadi presiden. Hal yang sama juga dialami Megawati.Ketua umum partai lain lah yang harus mengunjungi mereka, bukan mereka yang mengunjungi partai lain. Dalam hal ini SBY dan Megawati berada di kelas yang berbeda. Level yang sama kelak akan dihuni oleh Joko Widodo.

Oleh karena itu, gerakan politik Demokrat dalam kepemimpinan SBY terkesan lambat, seperti siput.Demokrat selalu ketinggalan kereta.Karena sebagai mantan Presiden dua periode, SBY memang terbelenggu oleh status negarawan yang disandangnya. Dia tidak lagi murni politikus, seperti ketua umum lain yang belum pernah menjadi presiden. Maka kita bisa melihat, bagaimana lincahnya tarian Demokrat di bawah kepemimpinan AHY.

Di publik mereka selalu membela kebijakan Jokowi.Bahkan salah satu politikus mereka, seperti Ferdinand, dikerahkan untuk mengkritik gerakan yang berusaha menggoyang pemerintah. Di publik mulut politikus Demokrat sudah diarahkan untuk ada di pihak Jokowi. Sekalipun mereka bukan koalisi resmi, tapi hanya itu tindakan logis yang bisa mereka lakukan untuk memperbaiki citra partai yang terjun bebas setelah periode kedua SBY.

AHY tak punya beban, dia murni politikus.Bahkan politikus muda yang bisa merebut suara  milenial.AHY muda, baru, bukan mantan pejabat negara sehingga untuk saat ini dia tak perlu memperhitungkan dirinya saat akan menemui politikus lain. Jika kelak dia menjadi presiden, pasti dia akan mengalami kekakuan yang seperti yang dialami SBY dan Megawati.

Lalu apakah strategi AHY akan efektif? Menurut saya ya.Tapi karena terlalu kuatnya pengaruh tokoh-tokoh lain yang muncul lebih dulu.Terutama dari kalangan PDIP.Seperti Ganjar, Risma, Ridwan Kamil..hingga Prabowo, tapi dalam pertarungan klasemen papan tengah, AHY bisalah menjadikan Demokrat memimpin. Untuk mengejar suara PDIP, Gerindra tampaknya masih sulit.

Malah lebih mudah bagi PKS tampaknya untuk menjadi partai terbesar di Indonesia, mengingat PKS selama ini berkampanye menggunakan sentimen agama. Tapi bagaimanapun langkah AHY ini sangat bagus.Baik untuk membangun suasana kondusif di antara tokoh, juga baik untuk kondisi perpolitikan di tanah air. Masyarakat juga akan simpatik pada sikap AHY, dan secara emosi dapat menarik suara masyarakat untuk mempromosikan AHY entah jadi menteri, dan bukan mustahil menjadi Presiden..Kita lihat saja nanti kelanjutannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun