Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kumpulan Sesal untuk Jiwa yang Mulai Matang

11 Mei 2020   07:43 Diperbarui: 11 Mei 2020   07:45 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jiwa yang matang juga membawa insting karena diasah dari kesalahan yang disadari dan direnungkan dalam-dalam. Sehingga saat akan mengambil keputusan ada pertimbangan yang tidak sembarangan, karena kualitas jiwa untuk menilai sudah lebih matang.

Jiwa yang matang juga membuat rasio kita lebih tajam untuk mengkalkulasi mana yang tidak dan harus dilakukan. Dan hebatnya, manusia yang matang jiwanya, di dalam kebertubuhannya bergerak intuisi dan logika yang saling bekerja sama.Inilah tanah kejiwaan tempat kita berpijak dengan segala fasilitasnya saat kita berhasil melewati titian penyesalan atas kehidupan.

Seorang pasien kanker yang sudah divonis akan meninggal dua hari lagi tapi tiba-tiba sembuh, pasti akan lebih militan menjaga kesehatannya. Dia pasti akan lebih ketat dalam menyeleksi makanan yang masuk ke tubuhnya. Dia juga pasti akan rajin berolahraga.Inilah dampak karena dia selamat dari kematian yang sudah di depan mata.

Demikian juga dengan orang yang melakukan banyak kesalahan serta punya banyak penyesalan, saat dia kembali ke jalan yang benar, pasti dia lebih militan untuk jadi pribadi yang lebih baik di masa depan. 

Pasti dia akan jauh lebih bijaksana dibanding mereka yang hidupnya biasa-biasa saja dan tak pernah melakukan kesalahan yang menimbulkan penyesalan.

Namun bukan berarti kita sengaja membuat banyak masalah dengan target nanti kan bisa berubah. Mereka yang punya kesalahan dan penyesalan harus bayar harga untuk setiap langkah masa lalunya.

Mereka juga harus mengejar ketertinggalannya karena mungkin banyak membuang waktu yang ada. Seperti mahasiswa yang baru mengerjakan skripsinya di saat mahasiswa lain tinggal mengumpulkan draft untuk segara sidang, bayangkan berapa banyak penderitaan yang harus ditanggungnya.

Kalau bisa tumbuh dengan natural, dengan kesalahan-kesalahan yang wajar, kenapa harus mencelakakan diri dengan perbuatan yang fatal. Percayalah standar tiap orang itu berbeda, sehingga sebaik apapun tindakan yang pernah kita lakukan, selalu ada hal yang bisa kita evaluasi untuk perbaikan diri.

Sekecil apapun kesalahan itu, jika disesali maka akan membawa kita pada pendewasaan diri. Dalam proses itulah jiwa mulai tangguh.Biarkan penyesalan itu menjadi bara yang mematangkan jiwa.

Penikmat yang bukan pakar

Baca juga artikel saya lainnya: 1.Singkatnya Bulan Madu di Tempat Kerja yang Baru 2.Supaya Hati Tetap Mekar Tumbuh Berkembang 3. 4 Hal tentang Passion yang Harus Kamu Tahu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun