Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Datang Bekerja, Bukan Sekadar Menggugurkan Kewajiban

10 Januari 2019   13:41 Diperbarui: 15 April 2019   15:24 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.qerja.com

Yah, terutama sekali kita harus mempertanggung jawabkan hasil kerja kita kepada Tuhan, karena dia sudah mempercayakan sebuah pekerjaan kepada kita. Coba lihat di luar sana, betapa banyak pengangguran yang tidak mendapat kerja.

Maka pertama-tama yang harus dirubah adalah pola pikirnya. Kita harus bersikap profesional dan dewasa, suka tidak suka, kita harus jadi orang yang bisa dipercaya.

Kedua, niatkan untuk memberi yang terbaik sebelum pergi bekerja. Ingat kembali apa tujuan kita bekerja. Delapan jam sehari kita bekerja, plus terjebak macet di perjalanan, kurang lebih dua belas jam dalam sehari kita meninggalkan keluarga. Tak melihat wajah ibu bapak, meninggalkan keluarga, juga banyak melewatkan tumbuh kembang anak (kayak punya anak aja lu hahaha).

Tentu itu semua adalah harga yang harus kita bayar untuk memelihara kehidupan. Cukup banyak yang dikorbankan, waktu, keluarga, hubungan, hingga kesenangan.

Tak inginkah kita membawa pulang hasil yang maksimal? Seperti karir yang lebih baik ke depan serta insentif dan bonus yang lebih besar. Pikirkanlah hal ini tiap kali kita merasa bosan dan mulai terbiasa bekerja seadanya saja.

Tentu masih ada banyak faktor yang bisa membuat kita kembali bergairah. Misalnya, ingin membeli rumah, motor, mobil dan lain sebagainya. Itu kembali kepada kita, hal apa yang bisa membuat semangat kita kembali terbakar untuk all out dalam bekerja.

Secara teknis, agar datang bekerja tak sekadar menggugurkan kewajiban, kita bisa membuat aktivitas harian dalam sebuah catatan. Tujuan lainnya juga agar semua target yang sudah ditentukan dapat tercapai, bahkan terlampaui.

Orang marketing pasti mengerti dan terbiasa dengan kalimat begini, "Kalau jualan gak bagus, target sering gak kecapai, itu kita dianggap beban perusahaan, dianggap orang yang menarik ke bawah pencapaian perusahaan. "Yapss sadis gak? Tapi memang begitu faktanya.

Tentu kita tidak mau dianggap beban perusahaan bukan? Maka marilah kita ubah cara pandang kita terhadap perusahaan. Dan yang paling penting itu action-nya. Belajar praktek dan bukan sekadar berteori serta dipikirkan saja.

(Baca juga:Jangan Takut Dipecat Kalau Kamu Aset Perusahaan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun