Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mendadak Saya Menyukai Rocky Gerung

25 Agustus 2018   14:21 Diperbarui: 15 April 2019   15:22 10949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata saya masih jadi korban dari perilaku sendiri yang suka menonton sesuatu setengah-setengah. Sejak mengenal nama Rocky Gerung sebagai orang yang suka mengkritik pemerintahan Joko Widodo, saya selalu anti mendengar argumen dosen yang katanya mengajar di Universitas Indonesia ini. Setiap kali tampil di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) saya selalu bertanya-tanya kenapa seorang Karni  Ilyas masih saja mengundang bapak yang satu ini.

Sumpah dah! Belum pernah saya mendengar secara utuh argumen pria yang namanya mulai mahsyur sejak rutin tampil di ILC ini. Bayangkan, bagaimana mungkin saya bisa membenci seseorang tanpa mengenalnya secara utuh, atau minimal mengenali jalan pikirannya lebih dulu sebelum alergi dan sibuk menghakiminya.

Sudahlah, siapa sih yang gak kenal dengan Rocky Gerung, bahkan dalam salah satu pembukaan acara ILC, Karni Ilyas pernah menyatakann "No Rocky No Party. "Komentarnya terhadap pemerintah memang selalu pedas, terutama pada presiden Joko Widodo. Bahkan dia dikenal sebagai sosok yang paling bisa membuat "kaum cebong" (julukan untuk pendukung Joko Widodo) kepanasan. Hahaha.

Yang terbaru adalah soal statusnya di twitter yang hanya berjumlah dua kata, namun mampu membuat pihak oposisi bersorak, sementara para pendukung pemerintah mendidih ubun-ubunnya. Status itu berbunyi," boneka terbang."

twitter rocky gerung
twitter rocky gerung
Saya yakin, dan semua orangpun tahu bahwa dua kalimat tersebut diarahkan pada presiden Joko Widodo yang dalam pembukaan Asean Games 2018 tampil memukau dengan aksi sepeda motornya. Bagaimana tidak, Jokowi terbang dengan motor gede alias moge yang dikendarainya (walaupun memakai tenaga stuntman).

Belakangan saya mulai menyukai Rocky Gerung, bukan karena saya kecewa pada Jokowi yang batal memilih Mahfud MD sebagai wakil presiden pada pilpres 2019, sekali bukan karena itu. Saya mulai menyukainya justru saat saya mulai belajar mendengarkan semua isi argumennya dengan lengkap.

Aduh jangan-jangan selama ini saya terlalu mudah untuk tidak menyukai seseorang. Tepatlah apa yang dikatakan Abraham Lincoln, "Aku Tidak Suka Orang Itu, maka Aku Harus Mengenalnya Dengan Lebih Baik."

Saya ingat banget, pernah saya membuat sebuah status di facebook yang menentang pernyataan Rocky Gerung di ILC yang menyebut bahwa kitab suci adalah fiksi. Jujur saya waktu itu tidak menonton ILC, saya hanya lihat berita dan status teman-teman yang heboh dengan pernyataan Rocky Gerung tersebut.

Namun setelah saya tonton secara utuh pernyataannya di youtube ternyata saya keliru. Makna pernyataan Rocky Gerung bukanlah mensejajarkan agama dengan novel atau dongeng, dia tak menyebut agama itu fiktif, melainkan agama mempunyai unsur fiksi. Di mana fiksi sendiri memiliki fungsi membangkitkan imajinasi, dan dalam agama hal tersebut bisa disebut dengan iman atau keyakinan.

Maka layaklah saya meminta ampun pada yang kuasa karena sudah menghakimi orang lain dengan ketidak tahuan saya. Maka sayapun mulai menonton semua argumen Rocky Gerung saat tampil di ILC. Saya penasaran bagaimana awalnya orang ini bisa sering diundang oleh Karni Ilyas di acaranya.

Oleh karena itu sayapun mencari video perdana saat Rocky Gerung tampil di ILC.Saat itu temanya adalah hoax vs kebebasan berpendapat. Dan tidak mengecewakan, ternyata penampilan perdananya di ILC sangat apik, dia menjadi bintang malam itu dengan argumennya yang tak terlalu panjang.. Karni Ilyas sendiri mengundang Rocky Gerung karena membaca tulisannya, dan Rocky diperkenalkan sebagai  pengamat politik dan peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun