Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

3 Penyebab yang Bikin Orang Kapok Ikut Asuransi

24 Juli 2018   20:42 Diperbarui: 15 April 2019   15:17 3260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun Lampung - Tribunnews.com

Beberapa minggu yang lalu saya membuat status begini di facebook,
Menurut teman-teman asuransi itu penting gak sih?

Dari semua teman yang memberi komentar, semua menjawab bahwa memiliki asuransi itu penting banget. Alasannya karena sebagai manusia kita gak tahu kapan risiko (sakit atau kematian) terjadi pada kita (membaca komentar mereka saya jadi mikir apa jangan-jangan mereka agen asuransi yaks?Hihi)

Ouh ya saya mau cerita sedikit tentang sejarah asuransi. Jadi nih, kontrak asuransi pertama kali terjadi di London pada Juni 1583 yang dicetuskan oleh seseorang bernama William Gibbons. Saat itu Gibbons khawatir akan nasib keluarganya jika ia meninggal karena wabah pes yang  merajalela ketika itu, sehingga ia beserta teman-temannya mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian.

Si Mister Gibbons ini ceritanya takut kalau dia meninggal terus nasib keluarganya gimana? Keluarganya makan apa? Secara dia adalah kepala keluarga. Maka dia mengajak teman-temannya dan membuat perjanjian dengan sekumpulan orang, sehingga apabila dia meninggal nanti keluarganya terjamin kehidupannya. Caranya, Gibbons dan teman-temannya membayar iuran rutin pada orang yang menanggungnya.

Kurang lebih begitulah sejarahnya.

Dari kisah di atas dapat disimpulkan kalau produk asuransi sebenarnya lahir dari permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Jadi problematika tentang ketidakpastian risiko dicarikan solusinya dalam sebuah bentuk produk asuransi.

Namun tak sedikit manusia yang kecewa dengan asuransi. Penyebabnya antara lain:

1. Penjual asuransi tidak menjelaskan produknya dengan jujur

Orang bijak bilang kejujuran adalah mata uang yang berlaku di seluruh dunia, artinya kejujuran juga adalah skill yang berlaku pada seluruh pekerjaan. Banyak penjual asuransi yang dengan sengaja tidak jujur saat menjual produknya, misalnya mengiming-imingi akan mendapatkan bunga yang besar, kepastian keuntungan dari hasil investasi, hingga manfaat yang sebenarnya tak tercantum dalam produk asuransi yang dibeli oleh konsumen.

Menurut saya hal ini bahaya banget ke depannya. Pasti akan terjadi komplen. Dan sudah pasti si pembeli asuransi (pemegang polis) akan marah dan kecewa jika tahu apa yang dulu dikatakan si penjual asuransi tidak terbukti. Mau ngegampar penjual asuransinya dia sudah resign. Akhirnya si pembeli asuransi cuman bisa kecewa. Ceritalah dia ke orang-orang, tulis status di media sosial, maka makin buruklah citra asuransi di tengah masyarakat.

Pertanyaannya, "Ada berapa banyak hari ini penjual asuransi yang tak jujur dalam produknya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun