Mohon tunggu...
Togar Sianturi
Togar Sianturi Mohon Tunggu... Lainnya - Direktur

SolusiPro

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tiga Alasan Mengapa Berpikir Jahat Itu Tidak Penting

12 Februari 2013   15:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:17 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum berbuat jahat, seseorang selalu memulainya dengan berpikir jahat. Begitu juga sebelum berkata-kata yang jahat, semua orang pun mendahuluinya dengan pikiran yang jahat. Begitu banyak orang yang tak mau melepaskan diri dari pikiran jahat mereka, meski mereka biasanya mengatakannya bukan tak mau tapi tak bisa.

Tetapi tak ada orang yang ditakdirkan untuk berpikir jahat, itu semua adalah pilihan dan hasil latihan. Sehingga untuk membalikkan keadaan itu, kita harus mau berlatih. Berikut adalah 3 hal dasar yang kita bisa mengerti untuk tidak berpikir jahat lagi:

Matius 9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." 4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal- hal yang jahat di dalam hatimu?

Satu hal sentral yang kita harus pahami adalah bahwa Tuhan mengetahui semua pikiran kita. Tak ada yang tersembunyi dihadapanNya, semua telanjang dan terbuka (Ibrani 4:12,13).

1. PIKIRAN KITA PASTI MELUBER

Orang berpikiran jahat sebab mereka mereka berpikir pikiran jahat itu tersembunyi, orang lain mungkin tak tahu tapi kan Tuhan tahu segalanya. Kebanyakan orang, penjahat sekalipun, tak ingin terlihat atau dicap jahat. Mereka yang telah membunuh atau merampas sajapun tidak suka dianggap jahat, mereka menilai dan mengharap dinilai sebagai jagoan atau orang hebat. Demikianlah orang yang suka dan terbiasa berpikiran jahat, mereka itu tak mau tampil sebagai orang jahat meski sejatinya mereka adalah penjahat sesungguhnya. Dan yang mereka tidak sadari lagi adalah itu akan menjelma menjadi perkataan jahat hingga perbuatan jahat apabila sudah penuh dalam pikiran mereka.

Pikiran kita itu ibarat bejana yang apabila diisi terus maka akan meluber ke luar dari diri kita melalui fisik kita. Makanya sangat penitng untuk memerhatikan apa yang kita isi ke dalam pikiran kita itu. Jika kita isi dengan segala yang baik dan benar maka kebaikan dan kebenaran akan meluber dari diri kita, demikian juga sebaliknya jika kita mengisi hal buruk dan jahat maka semua kejahatan dan keburukan akan mengalir keluar.

Maka seleksilah apa yang kita masukkan ke dalam pikiran kita dengan bijaksana.

2. PIKIRAN JAHAT MENGHALANGI KITA BELAJAR

Para ahli Taurat ini tak punya kuasa atau kemampuan sebesar Tuhan Yesus, tetapi seharusnya mereka bisa mendapat bagian di dalamnya jika saja hatinya mau belajar. Pikiran jahat mereka tidak mengijinkan mereka untuk belajar sebab pikiran jahat itu ibarat kanker yang teramat ganas menyerang dan memenuhi semua sudut diri kita sehingga tak ada ruang yang bisa diisi lagi oleh kebenaran.

Kita benar-benar perlu membersihkan pikiran jahat hingga ke akar-akarnya agar tidak menyebar lagi. Tuntaskan dan pastikan dibereskan dari pikiran kita dengan cara membicarakan, meminta ampun dan berdamai dengan yang bersangkutan. Pasanglah palang untuk setiap pikiran jahat dan jangan ijinkan masuk ke dalam pikiran kita.

3. PIKIRAN JAHAT MENGHILANGKAN KEBAHAGIAAN KITA

Sementara orang lain bersukacita karena melihat pekerjaan Tuhan yang besar, malah orang-orang terdidik ini tak bisa berbahagia sebab tempat kebahagiaan di dalam diri mereka dipenuhi dengan pikiran jahat. Orang lain akan tersenyum puas tetapi orang wajah orang yang berpikiran jahat datar tanpa ekspresi, hatinya pun tawar tanpa semangat. Orang lain dapat memuji Tuhan dengan tulus dan berapi-api tapi yang berpikir jahat ini sibuk menilai dan menganggap mereka itu munafik.

Jangan biarkan kebahagiaan kita dirampas oleh pikiran jahat, dalam keadaan seperti apapun kita ini sekarang, Tuhan mau kita tetap berbahagia dan sungguh kita memang dapat berbahagia dalam semua keadaan itu.

Bapa, terimakasih untuk pelajaran yang luar biasa ini sehingga kami tak akan membiarkan pikiran jahat masuk ke dalam diri kami lagi. Semua yang ada dalam hati kami akan kami usir keluar dari dalam pikiran kami. Terpujilah Engkau selamanya. Amen.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun